HUBUNGAN “RELIGIOUS COMMITMENT†DAN FONDASI MORAL PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Sulisworo Kusdiyati, Yuli Aslamawati

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah 1) memperoleh data empirik mengenai
hubungan religious commitment dengan fondasi moral mahasiswa, 2) untuk
memperoleh gambaran mengenai tingkat religious commitment mahasiwa, 3)
memperoleh gambaran mengenai fondasi moral mahasiswa. Variabel pertama
penelitian ini adalah religious commitment, sedangkan variabel ke 2 adalah fondasi
moral. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa Unisba angkatan 2008 dari fakultas-fakultas non-dirosah .
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified sampling. Pengolahan data
menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
hubungan positif yang signifikan antara religious commitment dengan fondasi
moral.Adapun kontribusi religious commitment terhadap fondasi moral adalah
sebesar 6,46 %. Mahasiswa Unisba mayoritas memiliki tingkat religious commitment
yang tinggi. Adapun gambaran fondasi moral mahasiswa tersebut adalah Harm agak
tinggi, Fairness agak tinggi, Ingroup agak tinggi, Authority tinggi dan Purity agak
tinggi. Ini berarti dalam memberikan pertimbangan moral mahasiswa Unisba lebih
mendasarkan pertimbangannya kepada apa yang dikatakan oleh otoritas (ustadz,
kiayi dan otoritas lainnya)


Keywords


religious commitment, fondasi moral, mahasiswa.

Full Text:

PDF

References


Ancok, Djamaludin. (1989). Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta :

Pusat Penelitian Kependudukan Gajah Mada

________________. (1995). Psikologi Islami. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineke Cipta

Azwar, Saifuddin. (2002). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Baharuddin, Dr. (2004). Paradigma Psikologi Islami. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Beit-Hallahmi, B & Argyle, M. The Psychology of Religious Behavior, Belief and

Experience. London and New York : Roviledge.

Dister, N.S. (1988). Pengalaman dan Motivasi Beragama. Yogyakarta : Kanisius.

Glock,C & R, Stark. (1965). Religious And Society In Tension. Chicago: Rand

McNally.

Duriez, Bart., Soenens, Bart. (2006). Religiosity, moral attitudes and moral competence:

A critical invesgation of the religiosity-morality relation. International Journal of

Behavioral Development, 30 (1), 76-83.

Gibbs, Jhon C., et.al. (2007). Moral judgment development across cultures: Revisiting

Kohlberg’s universality claims. Developmental Review, 27, 443-500.

Haidt, J. (2001). The emotional dog and its rational tail: A social intuitionist approach to

moral judgment. Psychological Review, 108, 814–834.

________. (2007). The New Synthesis in Moral Psychology. Science, 316, 998-1002.

________. (2008). Morality. Perspectives on Psychological Science, 3, 65–72.

Haidt, J., Graham, J., & Joseph, C. (2009). Above and below left–right: Ideological

narratives and moral foundations. Psychological Inquiry, 20, 110-119.

Haidt, J., & Joseph, C. (2007). The moral mind: How 5 sets of innate intuitions guide

the development of many culture-specific virtues, and perhaps even modules. In

P. Carruthers, S. Laurence, & S. Stich (Eds.), The innate mind (Vol. 3, pp. 367–

. New York: Oxford University Press.

Robert M. Kaplan & Dennis P. Saccuzzo. 1993. Phsycological Testing principles,

Application, and Issues. California: Brooks/Cole Publishing Company, Pacific

Grove.

Sitepu, Nirwana S.K. 1995. Analisis Korelasi. Bandung : Fakultas MIPA Unpad

Stark, Rodney & Glock, Charles. (1968) American Piety the Nature of Religious

Commitment. Barkeley California: University of California Press

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta.