KOMUNIKASI PEMBANGUNAN MELALUI MEDIA RAKYAT (STUDI ETNOMETODOLOGI TENTANG TATA CARA PENYELIPAN INFORMASI PEMBANGUNAN DALAM SENI PERTUNJUKKAN BONNET PADA MASYARAKAT TERASING DI DESA BOTI, KECAMATAN KI’E, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN)

Petrus Ana Andung, Hotlif Arkilaus Nope

Abstract


Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tata cara masyarakat asing Boti berkomunikasi melalui pertunjukan bonet dan juga untuk mengetahui bagaimana cara masyarakat Boti menyelipkan informasi-informasi pembangunan pada saat pertunjukan bonet. Penelitian dengan pendekatan kualitatif dan metode etnometodologi ini diperoleh hasil bahwa bonet walaupun merupakan salah satu seni pertunjukan tradisional namun memiliki keampuhan dan ketangguhan sebagai media komunikasi guna membawakan pesan-pesan pembangunan oleh masyarakat Desa Boti. Tata cara penyelipan pesan pembangunan dalam bonet adalah dimulai dari penentuan isu/masalah pembangunan dalam masyarakat. Berdasarkan masalah ini kemudian sang komunikator menginisiasi dilakukannya bonet dengan cara menyampaikan pantun (ne) pengantar atau pemicu terjadinya diskusi/percakapan di antara sesama warga yang tergabung dalam bonet tersebut. Syair pantun dikemas dengan 3 aspek pertanyaan kunci yaitu Apa (topik masalah atau lais plenat apa yang mau didiskusikan), Mengapa (faktor pemicu lahirnya lais plenat, dan Bagaimana (bagaimana solusi penyelesaian lais plenat tersebut). Syair-syair ne’ tersebut dikemas dalam bentuk bahasa kiasan adat dengan dikaitkan dengan ketiga pertanyaan pemicu tersebut. Isi pesan syair ini disesuaikan dengan topik pembicaraan dalam bonet.
Kata Kunci: bonet, media rakyat, komunikasi

Keywords


bonet, media rakyat, komunikasi pembangunan

Full Text:

PDF

References


Danandjaja, James. 1975. Manfaat Media Tradisional untuk Pembangunan., dalam KEBUDAYAAN dan Pembangunan, Sebuah Pendekatan terhadap Antropologi Terapan di Indonesia. Penyunting: Nat J. Colleta dan Umar Kayam. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 1987.

Denzin, Norman K. and Lincoln, Yvonna S. 2005. The Sage Handbook of Qualitative Research. Third Edition. Thousand Oaks, London, New Delhi: SAGE Publications.

Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Gunardi. 1988. Media Tradisional dan Pembangunan, dalam Komunikasi Massa dan Pembangunan Pedesaan di Negara-Negara Dunia Ketiga: Suatu Pengantar. Penyunting: Amri Jahi. Jakarta: PT Gramedia.

Nasution, Z. 2004. Komunikasi Pembangunan. Pengenalan Teori dan Penerapannya. Rajawali Pers. Jakarta.

Neuman, W. Lawrence. 2000. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches. Boston: Allyn & Bacon, A Person Education Company.

Oepen, Manfred. 1988. Komunikasi Penunjang Pembangunan Indonesia dalam Konteks Internasional dalam MEDIA RAKYAT; Komunikasi Pengembangan Masyarakat. Editor: Manfred Oepen. Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M). 1988.

Rachmadi, F. 1988. Manfaat Media Komunikasi dalam Pembangunan Masyarakat dalam Media Rakyat; Komunikasi Pengembangan Masyarakat. Editor: Manfred Oepen. Jakarta: Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M).

Rumung, Wens John. 1998. Misteri Kehidupan Suku Boti. Kupang: Karya Guna.

Siswayasa, Engking., dkk. 1993. Manfaat Kegiatan Pertunjukan Upacara Ngaruat dalam Pantun Sunda sebagai Media Komunikasi Tradisional untuk Menunjang Keberhasilan Program Kesehatan Masyarakat di Desa Manggunghardja Kecamatan Ciparay. Laporan Penelitian. Bandung: Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.

http://www.indosiar.com/v2/culture/culture_read.htm?id=28422&tp=teropong, edisi 19 Juli 2005, dalam artikel â€TEROPONG Jati Diri dari Puncak Bukitâ€.