PERANAN NAZHIR BAGI PENGELOLAAN HARTA BENDA WAKAF SECARA PRODUKTIF MENURUT HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF

Tata Fathurrohman, Ayi Sobarna

Abstract


Lembaga wakaf berasal dari hukum Islam, yang landasan hukumnya terdapat dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah. Lembaga ini kemudian dikembangkan lebih lanjut melalui ijtihad para fukaha dan di beberapa negara telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, salah satunya di tanah air kita, wakaf telah diatur dalam Undang-undang nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf (UU Wakaf). Undang-undang ini, kemudian diatur lebih lanjut melalui Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Wakaf yang terkenal di dalam hukum Islam, adalah dari Umar Bin Khaththab yang berupa tanah yang subur di Madinah. Wakaf ini dikelola oleh Ibnu Umar, kemudian hasilnya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti untuk menanggulangi kemiskinan, ibnu sabȋl, kesejahteraan pengelola wakaf, dan lain-lain. Menurut UU Wakaf, yang berperang sangat penting untuk mengelola, mengembangkan, dan memanfaatkan harta benda wakaf adalah nazhir, yakni pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukkannya. Untuk menunaikan amanah tersebut, para nazhir dibina oleh lembaga independen, yakni Badan Wakaf Indonesia dan Kementrian Agama. Di samping itu, hendaknya para pihak terkait juga ikut membantu para nazhir, seperti pemerintah daerah, ulama, dan lain-lain. UU Wakaf juga mengatur agar para nazhir mengelola wakaf secara produktif antara lain dengan cara pengumpulan, investasi, penanaman modal, produksi, kemitraan, perdagangan, agrobisnis, pertambangan, perindustrian, pengembangan teknologi, pembangunan gedung, apartemen, rumah susun, pasar swalayan, pertokoan, perkantoran, sarana pendidikan, ataupun sarana kesehatan dan usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan syariah. Dengan pengelolaan seperti ini, wakaf diharapkan dapat berfungsi sesuai denga peruntukkannya.

Keywords


Lembaga wakaf berasal dari hukum Islam, yang landasan hukumnya terdapat dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah. Lembaga ini kemudian dikembangkan lebih lanjut melalui ijtihad para fukaha dan di beberapa negara telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, salah

Full Text:

PDF

References


Buku:

AbÅ« „Abdillah Muhammad Ibn „IsmÄ‟il al-BukhÄri, Sahih al-BukhÄri Ju2, Bandung: Dahlan, tt.

AbÅ« al-Fadl Ahmad Ibn „Ali Ibn Hajar al-„AsqalÄni, BulÅ«gh al-MarÄm min ‘Adillah al-AhkÄm, Bairut: DÄr al-Fikri, 1989.

AbÅ« Muhammad MahmÅ«d Ibn Ahmad al-„Aeni, Al-BinÄyah fi Syarh al-HidÄyah, Libanon: DÄr al-Fikri, 1990.

Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab Indonesia, Yogyakarta: Unit Pengadaan Buku-buku Ilmiah Keagamaan Pondok Pesantren “Al-Munawwirâ€, 1984.

Al-ImÄm „Ala`u al-Din Ibn Abi Bakar Ibn Mas„ud al-KÄsÄni al-Hanafi, KitÄbu badÄ`i‘u al-SanÄ`i fi Tartib al-SyarÄ`i‘i, Bairut: DÄr al-Fikr, 1996.

Ali Fikry, Al-Mu‘ÄmalÄt al-MÄddiyah al-Adabiyyah Juz 2, Mesir: MustafÄ al-BÄby al-Halaby, 1939.

Luwis Ma‟luf, al-Munjid fi al-Lughah wa al-‘AlÄm, Beirut: DÄr al-Masyriq, 1986.

Muhammad Amin al-Syahir Bibni „Ābidin, HÄsyiyah Radd al-MukhtÄr ‘alÄ al-DÄr al-MukhtÄr Syarh Tanwir al-AbsÄr fi Fiqh Mażhab li al-ImÄm Abi Hanifah al-Nu‘mÄn Juz 4, Bairut: DÄr al-Fikr, 2000.

Muhammad Ibn „Ali Ibn Muhammad al-SyaukÄni, Nail al-AutÄr juz 6. DÄr al-Fikri, tt.

Muhammad Ibn „IsmÄ„il al-San„Äni, Subul al-SalÄm Juz 3, Bandung: Dahlan, t.t.

Munżir Qahaf, Al-waqf al-IslÄmi Tatawwuruhu, IdÄratuhu, Tanmiyyatuhu, Damsyiq:

DÄr al-Fikri, 2000.

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000.

Tata Fathurrohman dkk., Profil Institusi Wakaf di Kota Bandung Sebagai Obyek Pembinaan Wakaf Produktif, Laporan Tahunan Penelitian Hibah Bersaing, Universitas Islam bandung, 2013.

The New Encyclopædia Britannica, in 30 Volumes, Macropædia Volume 9, Knowledge in Depth, Founded 1768 15TH Edition, Chicago: Encyclopædia Britannica, Inc., 1975.

Wahbah az-Zuhaili, Al-Fiqh al-IslÄmy wa Adillatuhu Juz VIII, Mesir: DÄr al-Fikri, 1989.

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.

Peraturan Pemerintah nomor 42 Tahun 2006 Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.

Laporan Penelitian:

Tata Fathurrohman dkk., Profil Institusi Wakaf di Kota Bandung Sebagai Obyek Pembinaan Wakaf Produktif, Laporan Tahunan Penelitian Hibah Bersaing, Universitas Islam Bandung, 2013.

Jurnal:

Tata Fathurrohman, Peluang Wakaf Produktif Untuk Pembiayaan Pendidikan Islam, dalam “Al-Awqaf†Jurnal Wakaf dan Ekonomi Islam, Vol. 6 No. 1 ISSN 2085-0824 Jakarta: Badan Wakaf Indonesia, 2013.

Seminar:

Hasmet Basar, ed., Management and Development of Awqaf Properties, Proceedings of the Seminar Held on 07 to 19 Dhul Qada 1404 H./04-16 August, 1984. Jeddah: Islamic Reserch and Training Institute Islamic Development Bank, 1407 H./1987.

Sumber lain:

Republika, Kamis 3 Januari 2013.