PERBANDINGAN ANTARA PENAMBAHAN BENTONIT DAN PENAMBAHAN CMC TERHADAP HASIL PROSES PELETASI PASIR BESI

Pramusanto Pramusanto

Abstract


ABSTRAK
Penggunaan bahan pengikat sangat menentukan kualitas
pelet yang akan dihasilkan, baik berupa sifat mekanis maupun
sifat fisiknya. Beberapa jenis bahan pengikat telah dipilih untuk
meningkatkan sifat pelet, baik itu bahan pengikat anorganik
seperti bentonit maupun bahan organik seperti CMC
(carboxymethyl cellulose).
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sifat pelet
hasil proses peletasi pasir besi yang berasal dari Kutoarjo,
antara pelet dengan penggunaan bahan pengikat bentonit
sebesar 0,6%, 1% dan 2% serta penggunaan CMC sebesar 0,5%,
1% dan 2%. Sifat pelet yang ingin dibandingkan ialah sifat
mekanis berupa kuat tekan dan kuat jatuh serta sifat fisik berupa
porositas, densitas curah serta indeks pemuaian pelet.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pelet basah,
kekuatan mekanis yang jauh lebih baik diperlihatkan oleh pelet
dengan bahan pengikat CMC. Pelet basah berbahan pengikat
CMC memiliki kuat tekan dan kuat jatuh setinggi 40 cm masingmasing
hingga 3,104 kg/pelet dan 40,5 kali, sedangkan pelet
basah berbahan pengikat bentonit hanya 2,373 kg/pelet dan 6,1
kali. Setelah pelet dikeringkan, fenomena yang terjadi masih
sama seperti pada pelet basah, namun kenaikan kuat tekan dan
kuat jatuhnya tidak signifikan.
Kekuatan pelet bakar yang lebih baik diperlihatkan oleh
pelet berbahan pengikat bentonit yang memiliki kuat tekan dan
kuat jatuh setinggi 1 m masing-masing hingga 176,9 kg/pelet dan
71,6 kali, sedangkan penggunaan CMC hanya 121,1 kg/pelet dan
56,8 kali. Hasil uji sifat fisik seperti porositas, densitas curah dan
indeks pemuaian tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok.


Keywords


Bentonit, CMC, Peletasi Pasir Besi

Full Text:

PDF

References


Meyer, Kurt. 1980 . Pelletizing of Iron Ores. Springle Verleg:

Berlin-New York

Kasoep, Johannes.1964. Kemungkinan Pelletizing Pasir Besi

Tcilatcap. PPTM : Bandung

Valentino, Donny. 2005 . Skripsi : Proses Peletasi Debu Pelet

PT. Krakatau Steel Untuk Bahan Baku Pembuatan

Baja. Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Metalurgi :

Depok

Tim Kerja Pembuatan Pelet. 1984. Penelitian Pembuatan

Pellet Dari Konsentrat Pasir Besi Yogyakarta

Untuk Bahan Baku Pellet PT. Krakatau Steel Cilegon.

PPTM : Bandung

Habashi, Fathi. 1997. Hanbook of Extractive Metalrgy Volume 1.

Wiley-Vach: Newyork, Toronto, Brisbane

Schey, A. John. Proses Manufaktur, Introduction to

Manufacturing Process, 3rd Edition. ANDI : Yogyakarta

Randa,M.1994.Ilmu Metalurgi Serbuk. Edisi ke-2. New Jersey:

USA

Zhu, Deqing, dkk. 2008. Mechano-chemical Activation of

Magnetite Concenrate for Improving it’s Pelletability by

High Pressure Roll Grinding. Departement of Iron and

Steel Central South University : China

Gupta, R. C, dkk. 2003. The Effect of Additives and Reductants

on the Strength of Reduced Iron Ore Pellet. Baranas

Hindu University : India




License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0