SKRINING FITOKIMIA DAN PENETAPAN KADAR SENYAWA FENOLIK TOTAL EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS MERAH DAN RIMPANG LENGKUAS PUTIH (ALPINIA GALANGA L.)

R. Herni Kusriani, Shofia Az Zahra

Abstract


Lengkuas merah dan lengkuas putih (Alpinia galanga L.) merupakan jenis rempah-rempah Indonesia yang dipercaya memiliki banyak khasiat. Senyawa fenolik berperan penting dalam mencegah reaksi oksidasi karena salah satu aktivitas senyawa ini adalah sebagai antioksidan. Oleh karena itu, penentuan jumlah senyawa fenolik dalam suatu tanaman merupakan dasar untuk dilakukannya pengujian aktivitas untuk penelitian-penelitian selanjutnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan kimia dan kadar senyawa fenolat total dari ekstrak nheksan, etil asetat, etanol rimpang lengkuas merah dan lengkuas putih (Alpinia galanga L.). Rimpang lengkuas diekstraksi dengan cara maserasi bertingkat  menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan etanol 95%. Kadar senyawa fenolat total dihitung terhadap asam galat menggunakan reagen Folin-Ciocalteu dan diukur dengan  spektrofotometri UV-sinar tampak pada panjang gelombang 765 nm. Skrining fitokimia dilakukan terhadap ekstrak meliputi pemeriksaan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon dan steroid/triterpenoid. Ekstrak n-heksan lengkuas merah dan lengkuas putih mengandung tanin katekat, kuinon, steroid/triterpenoid sedangkan ekstrak etil asetat dan etanol lengkuas merah maupun lengkuas putih mengandung flavonoid, tanin katekat, kuinon, dan steroid triterpenoid. Nilai kadar senyawa fenolat total (mg asam galat/g ekstrak) dari ekstrak n-heksan, etil asetat, etanol dari lengkuas merah berturut-turut adalah 2,604%, 18,472%, 19,609%. Sedangkan pada  lengkuas putih berturut-turut adalah 3,208%, 23,381%, 17,194%. Tidak ada perbedaan kandungan kimia pada lengkuas merah dan lengkuas putih. Kadar senyawa fenolat tertinggi adalah pada ekstrak etil asetat lengkuas putih yaitu 23,381%.

Keywords


Alpinia galanga L., kadar fenol, Folin-Ciocalteu, skrining fitokimi

Full Text:

PDF

References


Ak Chudiwal, Dp Jain. Alpinia galanga Wild. An overview on phyto-pharmacological properties. India. Singhad College Of Pharmacy; 2010 Budiarti Rini. Pemanfaatan Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K.) Sebagai Anti Jamur Dalam Shampo. IPB. Bogor. Indonesia; 2006 Darmawan Dyka Arief. Efektivitas Ekstrak Etanol Lengkuas Putih (Alpinia Galanga L.Willd.) dalam Menghambat Pertumbuhan Candida Albicans Secara In Vitro. Tugas AKhir, Program Studi {Pendidikan DOkter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Pembimbing : (1) Prof.Dr.dr. Sanarto Santoso, SpMK(K) (2) Dr. drg. M. Chair Effendi, SU, SpKGA; 2013

Djaenudin Gholib, Darmono. Pengaruh Ekstrak Lengkuas Putih (Alpinia galanga L.) Terhadap Infeksi Trrychophyton megantrophytes Pada Kelinci. Fakultas Farmasi Universitas Pancasila. Jakarta; 2008 Fanani Hakim, Rachmi, et al. The inhibition response of Alpinia galanga rhizome extract 10% and Alpinia purpurata rhizome extract 10% toward the growth of Candida albicans. Faculty o Dentistry, Syiah Kuala University. Aceh, Indonesia; 2012 Fransworth NR. Biological and Phychemical Screening of Plants. J Pharm Sci. 2012. ss (3). 1966.243268 Ismail Jefriyanto, Max RJ Runtuwene, Fatimah Feti. Penentuan Total Fenolik Dan Uji Aktivitas Antioksidan Pada Biji Dan Kulit Buah Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke). Universitas Sam Ratulangi, Manado; 2012 Jaju SB, et al. Galangoflavonoid Isolated from Rhizome of Alpinia galanga (L) Sw (Zingiberaceae). Faculty of Pharmacy. University of Benin. Benin City. 300001 Nigeria; 2009 Rohman Abdul R, Sugeng, U Diah. Antioxidant activities, total phenolic and flavonoid contents of ethyl acetate extract of Mengkudu (Morinda citrifolia, L) fruit and its fractions. Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Indonesia; 2006 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Materi Medika Indonesia, Jilid VI. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan: Jakarta. 1995; 53, 157-8