TANTANGAN IMPLEMENTASI MTBS DI PUSKESMAS : LITERATURE REVIEW

Yunita Rina Sari

Abstract


Indonesia telah mengadopsi Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) sejak tahun 1997. Hingga saat ini telah dilakukan tiga kali revisi MTBS (tahun 2003, 2008 dan 2015) yang bertujuan mengakomodir kebutuhan program, rekomendasi WHO dan menyesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan terkini. Kementerian Kesehatan, melaporkan pada tahun 2016,  80% dari seluruh Puskesmas di Indonesia telah mengadopsi MTBS, meskipun pelaksanaannya bervariasi di seluruh provinsi. Hasil beberapa survei penerapan MTBS menunjukan salah satu kendala utama penerapan MTBS adalah lemahnya manajemen penerapan MTBS di Puskesmas Dalam kurun waktu 20 tahun ini diharapkan implementasi MTBS dapat berjalan sesuai standar. Metode yang digunakan adalah  Literature Review dengan menggunakan penelusuran melalui google scolar dan pro quest, dengan kurun waktu sejak tahun 2013 sampai 2017, pada artikel ilmiah yang berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris, yang membahas implementasi, kinerja petugas MTBS di Puskesmas. Hasil: dari 6 artikel yang direview didapatkan bahwa faktor kepemimpinan memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja petugas kesehatan dalam implementasi MTBS. Kepemimpinan yang baik akan melahirkan kebijakan dan membangun komitmen kuat dalam implementasi MTBS. Kesimpulan:. Keterbatasan dari penelitian ini adalah hanya membandingkan imlementasi MTBS yang ada di Indonesia sehingga untuk penelitian berikutnya sebaiknya melihatnya lebih secara global.


Keywords


MTBS, IMCI, Implementasi, Kinerja

Full Text:

PDF

References


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, "Buku Pedoman Penerapan MTBS di Puskesmas", Jakarta, 2015

H. Wang, C. A. Liddell, M. M. Coates, M. D. Mooney, C. E. Levitz, A. E. Schumacher, et al., "Global, regional, and national levels of neonatal, infant, and under-5 mortality during 1990-2013: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2013," Lancet, vol. 384, pp. 957-79, Sep 13 2014.

Statistics Indonesia (Badan Pusat Statistik—BPS), National Population and Family Planning Board (BKKBN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes—MOH), and ICF International, "Indonesia Demographic and Health Survey 2012," BPS, BKKBN, Kemenkes, and ICF International, Jakarta, Indonesia2013.

Balitbangkes Kemenkes RI, "Laporan Riskesdas 2007," Kementerian Kesehatan2008.

S. Kosen, I. U. Tarigan, T. Rosita, E. Indriasih, Y. Usman, and T. Suryati, "Laporan Sample Registration System (SRS) tahun 2014," Balitbangkes, Jakarta2015.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, "Buku Pedoman Penyelenggaran MTBS-M', Jakarta, 2014

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, "Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)," ed. Jakarta, 2008.

Kementerian Kesehatan, Riset Fasilitas Dasar Kesehatan, 2011

Achmad, MS et al, Determinan Kinerja Petugas Manajemen Terpadu Balita Sakit di Puskesmas Kabupaten Halmahera Selatan, 2013.

Husni, et al. gambaran pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) umur 2 Bulan - 5 Tahun Puskesmas di Kota Makassar. (2013)

Titaley, C. R., et al. "Challenges to the implementation of the integrated management of childhood illness (IMCI) at community health centres in West Java province, Indonesia." (2014).

Ruspita, Mimi, Martha Irene Kartasurya, and Atik Mawarni. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Implementasi Manajemen Terpadu Balita Sakit di Puskesmas Wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Diss. Universitas Diponegoro, 2014.

Arkiang, Srifajariah. Analissi Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Penatalaksanaan MTBS di Puskesmas Wilayah Kecamatan Alor Barat Laut Kabupaten Alor NTT. Diss. STIKES'Aisyiyah Yogyakarta, 2015.

Ariusta, Indriany Maya. "Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Petugas Kesehatan Dalam Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) Puskesmas Di Kabupaten Jember." (2016).

Peraturan Menteri Kesehatan RI No 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak