Hubungan Karakteristik Akseptor dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi (Studi di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka)

Rini Meilani Suherman, Hidayat Widjajanegara, Lelly Yuniarti

Abstract


Abstrak
Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin meningkat. Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dilaksanakan program keluarga berencana (KB) dengan metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Banyak faktor yang memengaruhi akseptor memilih alat kontrasepsi seperti usia, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, dan paritas. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik akseptor dengan pemilihan metode kontrasepsi. Penelitian ini merupakan penelitian  analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Teknik pengambilan data menggunakan total data. Subjek penelitian sebanyak 14 desa di Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka dengan total responden sebanyak 5.819 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan usia rata-rata akseptor 20–30 tahun (53,9%), pendidikan akseptor sebagian besar tamat SD (72,9%), dan paritas akseptor rata-rata 2–3 anak (55,5%). Sebagian besar jenis metode kontrasepsi yang digunakan akseptor adalah kontrasepsi suntik (75,0%). Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara usia dan pemilihan metode kontrasepsi dengan p=0,001 (p≤0,05), hubungan antara tingkat pendidikan dan pemilihan jenis metode kontrasepsi dengan p=0,001 (p≤0,05), serta hubungan antara paritas dan pemilihan jenis metode kontrasepsi dengan p=0,001 (nilai p≤0,05). Simpulan, terdapat hubungan usia, tingkat pendidikan, dan paritas dengan pemilihan jenis metode kontrasepsi yang digunakan.

Abstract
Indonesian population growth rate is increasing, therefore, to reduce the rate of growth a program called KB (family planning) is carried out by using a method of contraception which aims to prevent pregnancy. Many factors are influence the acceptor to choose contraceptive, such as age, education level, economic level, and parity. The study aims to know the correlation between acceptor characteristic and contraceptive selecting method. The study is analytic observational study using cross sectional approach. Sampling technique based on the total of population. The subject of the study was 14 vilages with 5,819 respondents in Argapura subdistric in Majalengka regency. The hypothesis testing was using chi-square test. The result of the study showed that the average age of acceptor was 20–30 years old as many as 53.9%. Acceptors’ education was primary school graduated 72.9%. Parity had 2–3 children 55.5%. Most of contraseption methods which was used by acceptor is injection contraseption 75.0%. Based on the analysis using chi-squre test, it showed that there was correlation between age and selecting contraseption method with p=0.001 (p≤0.05). There was correlation between educational level and selecting contraseption method with p=0.001 (p≤0.05). There was correlation between parity and selecting contraseption method with p=0.001 (p≤0.05). The conclusion of this study there is correlation between age, education level, and parity with selecting contraseption method used.


Full Text:

PDF

References


Pusat Data dan Informasi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI 2013.Info datin 2013 : 1-6. 2013.

J. Priyo Jatmiko. Pertumbuhan Dunia Lampaui Prediksi 2012.

Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI 2014.2014 101-106. Vols. 101–105. 2014. 1689-1699 p.

Badan Pusat Statistik 2010. Hasil Sensus Penduduk 2010.

Surapatiy SC, Abidinsyah. Kebijakan Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga. 2016;(April):1–75.

S. Alimoso .Family planning. Health Topics. 2016. Tersedia dari: http://who.int/mediacentre/factsheets/fs351/en/

Department of Economic and Social Affairs PD. Trends in contraceptive use Worldwide 2015. United Nation. Contraception. 2015. 1-70 p. Tersedia dari: http://dx.doi.org/10.1016/j.contraception.2012.08.029.

Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI 2015

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012. Tersedia dari: http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2012/12_Profil_Kes.Prov.JawaBarat_2012.pdf

Kabupaten Majalengka dalam Angka 2016. Majalengka: BPS Majalengka; 2016. 44 p.

Lontan Anita, Kusmyati. Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Hormonal pada Akseptor KB di Kelurahan Pasarwajo Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara 2014.

Marmi. Riyadi Sujono. Buku Ajar Pelayanan KB editor. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2014. 83-339 p.

Akbarani Risky. Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Cakupan KB IUD di Desa Kebonangun Kecamatan Pakisaji Kabupaten Malang.

Erdika Luluk. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pengetahuan dan Usia ibu PUS dengan Pemilihan Jenis Metode Kontrasepsi di Desa Jetak Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen 2014.

Kurniawati Dewi, Gambaran Kontrasepsi dalam Rahim dan Kontrasepsi Suntik di Puskesmas Tamansari 2016.

BKKBN FR. Laporan Kinerja Intansi Pemerintah 2015. Jakarta; 2015. 10-11 p.

J. Lenovo, Cunningham FG, Alexander JM.EGC. Obsterti Williams. 21st EGC.; 2009. 40-41 p.

Agustina Dwi Anita. Hubungan Tingkat Pendidikan Formal dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Di Desa Modjodoyong Kedawung Sragen 2010.

Dahliana. Hubungan Antara Paritas Ibu dan Status Ekonomi Keluarga dengan

Arliana Dita Wa Ode, Sarake Mukhsen, Seweng Arifin. Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Hormonal pada Akseptor KB di Kelurahan Pasar Wajo Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara 2013.

Ramdhani R, Respati T, Irasanti SN. Karakteristik dan gaya hidup pasien hipertensi di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. GMHC. 2013;1(2):63–8.

Garina LA, Putri SF, Yuniarti. Hubungan faktor risiko dan karakteristik gejala klinis dengan kejadian pneumonia pada Balita. GMHC. 2016;4(1):26–32.




P-ISSN 2597-5013 | E-ISSN 2597-5021