PENGUSULAN MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DI PERKOTAAN
Abstract
Komunikasi Dakwah merupakan retorika persuasif dalam menyampaikan
pesan-pesan keagamaan dengan memertimbangkan tatanan dan media yang
dipergunakan. Meski pada Komunikasi Dakwah ada 2 pendekatan, yaitu bil-lisan
dan bil-hal, tetapi fokus artikel ini adalah pendekatan bil-hal. Perbedaan faktor
psiko-demografis dan sosio-kulturalnya melahirkan suasana dan corak perkotaan
yang berbeda dengan perdesaan. Meski dalam pemanfaatan media komunikasi
desa mengikuti kota, namun dalam parkatiknya faktor sosio-kultural dan psikodemografis
menunjukkan berbedaan. Pertemuan antara pendekatan bil-hal dan
ranah yang diambil melahirkan Model Komunikasi Dakwah di Perkotaan
berpendekatan bil-hal, yang dapat diaplikasikan oleh komunikator dakwah di kota.
Model ini bertolak dari Tatanan Komunikasi Dakwah dengan Ranah Komunikasi
Dakwah yang dibina.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aripudin, A. (2012). Dakwah Antarbudaya.. Bandung: Rosda Remaja karya.
Danandjaja, J. (1988). Antropologi Psikologi Teori, Metode, dan Sejarah
Perkembangannya. Jakarta: Rajawali Press.
Faizah, dan L. M. Effendi. (2009). Psikologi Dakwah. Jakarta: Rahmat Semesta.
Gulen, F. (2011). Dakwah Jalan Terbaik dalam Berpikir dan Menyikapi Hidup. Jakarta:
Republika.
Horton, P. B. and C. L. Hunt, (1964). Sociology. New York: McGraw-Hill Book
Company.
Ihromi, T.O. (1984). Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: PT. Gramedia.
Ma’arif, B. S. (2010). Komunikasi Dakwah. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Menno, S., dan M. Alwi (1994). Antropologi Perkotaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Mustafa, K. (2012). Dakwah di Balik Kekuasaan. Bandung: Rosda Remajakarya.
Myers, D.G. (2002). Social Psychology. (7th edition), New York: McGraw-Hall.
Soemardjan, S., dan S. Soemardi. (1974). Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi UI.