Intensitas Moral Mahasiswa Akuntansi dalam Proses Pembuatan Keputusan Moral

Nikmatuniayah Nikmatuniayah

Abstract


Penelitian ini memiliki tujuan menguji dan memperoleh bukti empiris
mengenai dampak isu akuntansi terhadap persepsi pentingnya komponen Intensitas
Moral dan Sensivitas Moral, Intensitas Moral dan Pertimbangan Moral, Intensitas
Moral dan Intensi Moral yang dirasakan mahasiswa. Kuesioner diberikan kepada
tiga kelompok mahasiswa akuntansi D3, Akselerasi Akuntansi, dan D4 Akuntansi/
Kompak masing-masing berjumlah 50 kuesioner. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan menggunakan analisis Manova pengukuran berulang (repeated
measurement). Hasil menunjukkan, bahwa isu akuntansi berdampak terhadap
pentingnya komponen Intensitas Moral dan Sensivitas Moral yang dirasakan
mahasiswa mahasiswa D3 Akuntansi (Aksel) dan D4 Kompak. Kedua, isu akuntansi
berdampak terhadap pentingnya komponen Intensitas moral dan Pertimbangan
moral yang dirasakan oleh mahasiswa D3 Akuntansi dan D4 Kompak. Berikutnya
Isu akuntansi berdampak terhadap pentingnya komponen intensitas moral dan
intensi moral yang dirasakan mahasiswa D3 Akuntansi dan D4 Kompak. Perbedaan
ditunjukkan dengan mahasiswa D3 memiliki intensi/niat moral dan pertimbangan
moral yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa D4 Kompak, namun untuk
sensivitas moral dan intensitas moral lebih tinggi mahasiswa D4.

Keywords


etis, Intensitas Moral, Sensivitas Moral, Intensitas Moral, Pertimbangan Moral

Full Text:

PDF

References


Clark, C.K. (2003). Reviewing the value ethic education. Pennsylvania CPA Journal.

Vol. 74. No.2. p18

Cohen, J. R., Bennie, N. Martinov (2006), “The Applicability of a Contingent Factors

Model to Accounting Ethics Researchâ€, Journal of Bussiness Ethics, 68:1-18.

Ketchand, A. A., R. E. Morris and W. E. Shafer. (1999), “An analysis of the role of

moral intensity in auditing Judgmentsâ€, Research on Accounting Ethics 5, 249–

Jeffrey, C. (1993), “Ethical development of accounting students, non-accounting

business students, and liberal arts studentsâ€, Issues in AccountinEducation, Vol.

No. 1, pp. 86-96.

Jones, T.M. (1991). Ethical decision making by individuals in organizations: an issuescontingent

model. Academy of Management Review, Vol.16. pp.366-395

Huss, H. Venwick, Pattersn dan Denise W. (1993). Ethics in accounting: Values

education without indroctrination. Journal of Business Ethics, Dordrecht.

Lawrence, J. E. dan M.K. Shaub. (1997). The ethical contruction of auditors: An

examination of the effect of gender and career level. Managerial Finance, Vol 23.

No. 12. pp 52

Leitsch, Deborah L., (2004), “Differences in the Perceptions of Moral Intensity in

the Moral Decision Process: An Empirical Examination of Accounting

Studentsâ€, Journal of Business Ethics 53: 313–323, 2004.

Loeb, S.E. (1988). Accounting ethics surviving, survival of the fittes.t Advances in

public interest Accounting.

Ludigdo, Unti dan Machfoedz, Mas,ud. (1991). Persepsi Akuntan dan Mahasiswa

tentang Etika Bisnis. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.2. No1. Januari 1999.

Hal 1-19

Marwanto (2007). Pengaruh Pemikiran Moral, Tingkat Idealisme, Tingkat

Relativisme, dan Locus of Control terhadap Sensitivitas, Pertimbangan,Motivasi dan Karakter Mahasiswa Akuntans Tesis Program Pascasarjana Universitas

Diponegoro. Tidak dipublikasikan.

May, D. R. and K. P. Pauli. (2002), “The role of moral intensity in ethical decision

making: A review and investigation of moral recognition, evaluation, and

intentionâ€, Business and Society 41(1), 85–118.

Morris, S. and R. A. McDonald. (1995), “The role of moral intensity in moral

judgments: An empirical investigationâ€, Journal of Business Ethics 14, 715– 726.

Muhammad, Marie. (2002). Profesi akuntan dan kejahatan korporasi. Artikel di

http://www.transparansi.or.id/berita- september 2002/berita-230902.htm

Nikmatuniayah & Marliyati (2011). Etika Bisnis dan Profesi. Penerbit Polines,

Semarang

Novius. A & Sabeni. A. (2010). Perbedaan persepsi intensitas moral mahasiswa

akuntansi dalam proses pembuatan keputusan moral- (Studi Survei pada

Mahasiswa Akuntansi S1, Maksi, Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA)

Universitas Diponegoro Semarang). SNA XI. Makasar.

IAPI. (2008). Kode Etik profesi Akuntan Publik, Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Shafer, W. E., R. E. Morris and A. A. Ketchand. (1999), “The effects of formal

sanctions on auditor independenceâ€, Auditing Journal. 18, 85–101.

Shafer, W.E. RE Morris, and A.A Kectchand, (2001). Effects of personal valueson

auditors’ ethical decision. Accounting, Auditing & Accountability Journal,

Vol.14, No. 3.

Singhapakdi, A., S. J. Vitell and K. L. Kraft. (1996), “Moral intensity and ethical

decision-making of marketing professionalsâ€, Journal of Business Research 36,

–255.

Singhapakdi, A., S. J. Vitell and G. R. Franke. (1999), “Antecedents, consequences, and

mediating effects of perceived moral intensity and personal moral philosophiesâ€,

Journal of the Academy of Marketing Science 27(1), 19–36.

Russell,KA dan C.S. Smith. (2003). Accounting education’s role in corporate

malfeasance: It’s time for a new curriculum. Strategic Finance. Vol 85., No. 6

Rustiana. (2006). Eksplorasi pembuatan keputusan etis mahasiswa akuntansi dalam

situasi dilemma etis akuntansi. Modus. Vol. 18. hal. 49-61.