BELAJAR DARI ARAB SPRING

Bambang S Ma'arif, Mahmud Thohier, Hendi Suhendi

Abstract


Conseptually Islam is the only one religion which is spread out the goodness and prosperity among the humankind, but practically lot of Islamic states or nations with huge moslem citizenship are not applicated those Islamic values. What was happened in the Midle East since Arab Spring as like in Tunisia, Sudan, Libya, Egypts, Iraq, and Syrria where they have been war among the same country citizenship. This condition cause the deem of their future. The rising of ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) become a sign that the elites are more committed to their political egocentric and ambisiusness than the social walfare. Democracy in several state of the middle east is ‘hijjacked’ by despotic regeem. Instead of the authority as statesmen which must be dedicated to the society’s walfare, they become tyranian leader which is prisioned the citizen to gain the prosperity. The distorted authority make them angry and against the legal authority, until they become war among them. This paper discussing about 4 points, those are: the roots of Arab spring, the impact of arab spring, arab spring projection, and strategy to overcome arab spring. The aims of the paper is to indepth study about Arab spring and its dynamics. About Arab spring and its dynamics and analyse to the topic. This paper is as output of the iterations qualitative research with technic book surveywith analysize to the topics. The outcome of the research is told that Arab spring is due to internal and external factors that weaken the sustainability and ability of those country, until they can’t conducted unity and sustain the development of their society.

Islam merupakan agama kasih sayang dan kesejahteraan, namun dalam praktiknya banyak negara Islam atau negara yang mayoritas penduduknya muslim tidak mengimplementasikan nilai kedamaian itu. Fakta yang yang terjadi di Timur Tengah, sejak musim Arab Spring, seperti di Negeri-negari Tunisia, Sudan, Libya, Mesir, Irak dan Suriah di mana mereka berperang antara sesama anak-bangsa. Situasi dan kondisi memunculkan keburaman tentang masa depan mereka. Munculnya ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) menjadi pertanda bahwa elit penguasa lebih mengutamakan ambisi politiknya dibandingkan dengan menyejahterakan rakyat. Demokrasi di Negara-negara itu ‘dibajak’ oleh regim desposit. Kursi empuk yang mestinya dipersembahkan untuk rakyat, malah menjadikan mereka penguasa tiran yang membelenggu rakyat untukmeraih kemakmuran bangsa. Kekuasaan telah disalahgunakan sehingga terjadi perlawanan dan peperangan yang berkepanjangan.Makalah ini membahas 4 hal, yaitu:1)Akar-akarArab Spring, 2)Dampak Arab Spring, 3) Proyeksi Arab Spring, 4) strategi mengatasi Arab Spring.Artikel inibertujuan untuk mengkaji persoalan Arab Spring dan dinamikanya. Artikel ini hasil dari iterasi penelitian kualitatif dan teknik studi pustakadengan analisis topik terkait. Penelitian ini menemukan bahwa Arab Springterjadi karena faktor internal dan eksternal negeri-negeri Arab yang memperlemah ketahanan dan kemampuan mereka sehingga tidak mampu untuk bersatu dan mendukungpembangunan untuk kesejahteraan masyarakatnya.


Keywords


Arab spring, the impact of arab spring, arab spring projection, stategics solution to arab spring,arab spring, dampak arab spring,proyeksi arab spring, solusi atas arab spring

Full Text:

PDF

References


Abu Khalil, Syauqi. (2006). Islam Menjaab Tuduhan. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.

Abou El-Fadl, Khaled. (2004). Islam dan Tantangan Demokrasi. Jakarta: Ufuk Press.

Agastya, M. ABM. (2013). Arab Spring Badai Revolusi Timur Tengah yang Penuh Darah.

Yogyakarta: Ircisod.

Agus SB (Surya Bakti). (2014). Darurat Terorisme Kebijakan Pencegahan, Perlindungan dan

Deradikalisasi. Jakarta: Penerbit Daulat Press.

Ahmad Sunarto, (2013). Ensiklopedi Biografi Nabi Muhammad Saw dan Tokoh-tokoh Besar Islam.

jilid 6. Jakarta: Widya Cahaya.

Al-Fiki, Sa’ad Karim. (2009). Pengkhianat-Pengkhianat dalam Sejarah Islam. (Penerjemah:

Muhyidin Mas Rida). Jakarta: Pustaka al-Kautsar.

Ali, As’ad Said. (2014). Al-Qaeda: Tinjauan Sosial Politik, Ideologi dan Sepak Terjangnya. Jakarta:

Pustaka LP3ES.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Anton M. Moeliono, Penyunting penyelia, [tanpa tahun]).

Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua. Jakarta: Balai Pustaka.

Effendi, Yusuf. (2015). Kebangkitan Kedua Umat Islam Jalan Menuju Kemuliaan. Bandung: Noura

Books (Kelompok Mizan).

Jansen, G.H. (1983). “Islam Militan.†(Terjemahan: Armahedi Mazhar). Dari: Militant Islam an

Informed and Incisive analysis of Islam’s Confrontation with the Western World Today. [1979]),

Bandung, Pustaka Salman ITB.

Hendropriyono, A.M. (2013). Filsafat Intelijen Negara Republik Indonesia. Jakarta: Kompas.

Luthfi, Musthafa. (2008). Melenyapkan Hantu Terorisme dari Dakwah Kontemporer. Jakarta: Pustaka

al-Kautsar.

Mbai, Ansyaad. (2014). Dinamika Baru Jejaring Teror di Indonesia. Jakarta: AS. Production

Indonesia.

Merriam – Webster (editors), (2006). Webster’s New Explorer Encyclopedic Dictionary. Springfield

Massachusetts: A Devision of Merriam-Webster, Incorporated.

Muhammad, Reno. (2014). ISIS Kebiadaban Konspirasi Global. Bandung: Noura Books (kelompokMizan).

Nashir, Haidar. (2013). Islam Syariat Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia. Bandung: Mizan.

Qomar, Mujamil. (2012). Fajar Baru Islam Indonesia? Kajian Komprehensif atas Arah Sejarah dan

Dinamika Intelektual Islam Nusantara. Bandung: Mizan

Santoso, Lukman. (2014). Sejarah Terlengkap Gerakan Separatis Islam. Yogyakarta: Palapa.

Wandelt, Ingo. (2009). Kamus Keamanan Komprehensif Indonesia. Friedrich Ebert Stiftung (FES)

Indonesia Office.

Winarno, Budi. (2011). Isu-isu Global Kontemporer. Yogyakarta: CAPS.

Internet:

http://sandihasanudin.blogspot.com/2013/02/tantangan-dan-peluang-dakwah-di-era_28.html

http://www.iluvislam.com/tazkirah/9622-3-strategi-berdakwah-melalui-media.html