AKSELARASI PERKEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI KTM TELANG KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

Anoesyirwan Moeins

Abstract


Kota Terpadu Mandiri (KTM) dibangun berbasis pada kawasan transmigrasi, pembangunan dan pengembangannya dipersiapkan menjadi pusat pertumbuhan dengan multiplier efect nya adalah fungsi perkotaan, berdasar pada pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan (sustainable resources development) Pengembangan serta pertumbuhan KTM, pelaksanaannya diselaraskan dalam integrasi terpadu dengan pembangunan daerah secara keseluruhan, di samping itu dilaksanakan serta didukung oleh sektor-sektor terkait, masyarakat, dan investor. Begitu penting pemahaman pertumbuhan dan perkembangan pusat pertumbuhan serta kawasan secara komprehensif khususnya adalah KTM., sehingga perkembangan dan progresnya dibutuhkan adanya evaluasi strategik. Evaluasi kinerja pengembangan kawasan KTM secara komprehensif, diawali dari sisi proses, output, outcome, diakhiri dengan proyeksi akselerasi untuk berkembang KTM, khususnya untuk KTM Telang di Sumatera Selatan. Tujuan penelitian adalah melaksanakan akselerasi perkembangan pusat pertumbuhan kawasan KTM Telang dengan outcome adalah potensi kinerja kawasan KTM Telang , hasil tersebut mampu memberikan dasar untuk melaksanakan percepatan pertumbuhan usaha ekonomi KTM Telang, sehingga metode serta dimensi dan indicator yang dipergunakan sebagai alat ukur evaluasi tersebut bermanfaat bagi pemangku kepentingan yang terkait dengan pengembangan Kawasan Transmigrasi dalam mewujudkan Pusat pekembangan baru. Hasil penelitian ditemukan indikator – indikator pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi KTM Telang Propinsi Sumatera Selatan dengan criteria: a. Layanan Dasar skor 2225 < X < 4510; b. Layanan Sedang 4510 < X < 0765; c. Mandiri Pertama skor 675 < X < 9020; d. Mandiri Penuh skor 9020 < X < 11275 dan e. Berdaya Saing skor > 11275.

Keywords


Perencanaan, Sarana Prasarana, Usaha Ekonomi, Penyesuaian Lingkungan, dan Sosial Budaya

Full Text:

PDF

References


Pemerintah Republik Indonesia, 2004. Undang-Undang No.32 tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah, Jakarta

Depatemen Transmigrasi dan Tenaga Kerja, 2009. Undang-Undang No.29 Tahun 2009, Tentang Ketransmigrasian, Jakarta

Pemerintah Republik Indonesia, 2009. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2009 tentang Kawasan Perkotaan Baru, Jakarta

Pemerintah Republik Indonesia, 2010. PP No.15 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan Penataan Ruang, Jakarta..

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.412 tahun 2007, Pembangunan Kota Terpadu Mandiri, Biro Hukum Kemenakertrans, Jakarta.

Ditjen P2MKT, 2010. Asisten Teknis P2MKT, Jakarta

Ditjen P2MKT, 2012. Draft Pedoman Evaluasi KTM , Jakarta

Kementrian Tenaga kerja dan Transmigrasi , 2008. Peraturan Menteri Transmigrasi No. SK Men No 137/MEN/VI/2008 , tentang pengembangan Mesuji menjadi KTM Mesuji, Jakarta.

Ditjen PM2KT, 2007. Masterplan KTM Labangka, Sumbawa, NTB

Pemerintah Kabupaten Sumbawa , 2006. RT RW Kabupaten SumbawaTahun 2006 , Sumbawa ,NTB.

Ananto,2009. Analisis Kebijakan Investasi Perdagangan, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.

Freddy Rangkuti,1977. Analisis SWOT Teknik untuk Membedah Kasus Bisnis, PT gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Manuwiyoto, Mirwanto,2004. Mengenal dan Memahami Transmigrasi. Penerbit Sinar Harapan Jakarta

Saleh Hary Heriawan 2011 “Mengenai Benang Kusut Metropolitan†Bumi Nusantara Untuk Manusia Indonesia. Penerbit PT. Wahana Semesta Intermedia Jakarta

Subarsono,2008. Analisis Kebijakan Publik Pustaka Pelajar,Yogyakarta

William Dunn, 2000 . Analisis Kebijakan Publik , Terjemahan Gadjah Mada University Press, cetakan ke III, Yogyakarta

Winardi, 1989. Strategi Pemasaran, Lembaga Penerbit Ekonomi UGM, Yogyakarta Ripley