IBMKELOMPOK PETAMBAK TRADISIONAL IKAN BANDENG DALAM BENTUK DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN BERKUALITAS UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETAMBAK PASCA TERJADINYA LUMPUR LAPINDO DI DESA BANJARPANJI TANGGULANGIN

Imelda D Rahmawati, Ida Agustini Saidi, Dewi Komala Sari

Abstract


Desa Banjar Panji Kecamatan Tanggulangin ini berada di pesisir pantai. Masalah yang dihadapi petambak adalah sejak terjadinya bencana lumpur lapindo hasil panen tambaknya menurun yang berakibat menurunnya penghasilan petambak. Kandungan lumpur dan air luapan lumpur yang merembes ke sebagian areal pertambakan akan mengakibatkan penurunan kualitas air tambak yang berpengaruh pula terhadap hasil budidaya petani tambak. Kedua adalah bidang pemasaran bandeng. Permasalahan lainnya adalah lemahnya administrasi pembukuan dan manajemen keuangan yang dimiliki petani tambak. Petani tambak terkadang tidak melakukan pencatatan atas transaksi maupun pengeluaran yang dilakukan. Diperlukan suatu upaya yang nyata untuk memberika solusi atas permasalahan yang terjadi. Upaya yang dilakukan adalah memberikan pelatihan keterampilan kepada petani tambak dengan membuat diversifikasi olahan dari ikan bandeng yang berupa nugget, kerupuk kulit, duri dan dari kepala ikan, abon, sossis, tahu bakso dan bakso. Upaya selanjutnya adalah manajemen pemasaran. Kegiatan ini bertujuan agar petambak mampu menjual produk yang dihasilkan langsung ke konsumen. Tahap selanjutnya adalah memberikan pelatihan tentang pentingnya manajemen keuangan dan akuntansi untuk mendukung kelangsungan usahanya. Petambak akan didampingi untuk bisa menghitung harga pokok prosuksi, sehingga mereka bisa menentukan harga jual produknya. Hal ini akan derdampak pada perhitungan laba /keuntungan yang diterima secara tepat. Dengan upaya-upaya tersebut petambak bisa keluar dari keterpurukan akibat bencana lumpur dan kegiatan ekonomi disekitarnya bisa tumbuh secara baik

Keywords


Penurunan pendapatan, bencana lumpur, manajemen pemasaran, manajemen keuangan dan akuntansi

Full Text:

PDF

References


Mohammad Jafar Hafsah. (2004). Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah. Infokop No.25 Tahun XX. Hal 40-44.

Republik Indonesia. (1995). Undang-Undang Republik Indonesia No.1 tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas.

Supriyati dan Putri Wulanditya. (2012). The SME Perception toward the Accounting Standard without Public Accountability (SAK-ETAP) and Self Assessment System for Increasing Voluntary Tax Compliance. International Journal of Business and Management ISSN 2244-1808 Vol.4 Oktober 2012. P 1-19

Wahdini dan Suhairi. (2006). Persepsi Akuntan Terhadap Overload Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Bagi Usaha Kecil Dan Menengah. SNA IX – Padang. Wiwik Heny Winarsih, et al. (2011). Pengembangan Budidaya dan Teknologi Pengolahan Bandeng Serta Distribusinya Sebagai Sumber Ekonomi Masyarakat di Jawa Timur. Jurnal Cakrawala Vol. 5 No. 2. Hal 1-15