SISTIM BAGI HASIL PENGELOLAAN LUBUK LARANGAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Uning Pratrimaratri, Miko Kamal, Suparman Khan

Abstract


This study discusses the system for the management of the forbidden river in Padang Pariaman regency. Based on the data base of the Department of Marine and Fisheries Padang Pariaman, there are 191 forbidden river in Padang Pariaman. Each region has its own rules in managing the forbidden river. This study is intended to: (1) to analyze patterns of system for the management of the forbidden river in Padang Pariaman regency; (2) to analyze the pattern of utilization of the forbidden river in Padang Pariaman regency. This research is a socio legal study. The approach used is the legal anthropological approach. The population of this study was forbidden river in the district of Padang Pariaman. Samples were taken using stratified random sampling design. Data were collected through survey, the documentary study and interviews. Data were analyzed descriptively qualitative. Based on the research concluded that: (1) Yields forbidden river in Padang Pariaman regency are generally divided between managers and Nagari, respectively 50% of net revenues; (2) the forbidden river income used for the construction of villages and fund youth activities.

Penelitian ini membahas tentang sistim bagi hasil pengelolaan lubuk larangan di Kabupaten Padang Pariaman. Berdasarkan data base Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Padang Pariaman, ada 191 lubuk larangan ada di Padang Pariaman. Setiap daerah memiliki aturan tersendiri dalam mengelola lubuk larangan. Penelitian ini tujuan untuk: (1) Menganalisis pola sistem bagi hasil pengelolaan lubuk larangan di Kabupaten Padang Pariaman; (2) Menganalisis pola pemanfaatan hasil lubuk larangan di Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan antropologi hukum. Populasi penelitian ini adalah lubuk larangan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman. Sampel diambil dengan teknik stratified random sampling design. Data dikumpulkan melalui studi dokumen dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa: (1) Hasil panen lubuk larangan di Kabupaten Padang Pariaman secara umum dibagi antara pengelola dan Nagari, masing-masing 50% dari pendapatan bersih; (2) Hasil pendapatan lubuk larangan digunakan untuk kepentingan pembangunan nagari dan membiayai kegiatan kepemudaan.


Keywords


forbidden river, manage, fish, ubuk larangan, bagi hasil, ikan

Full Text:

PDF

References


Hadikusuma, Hilman. (1992).Pengantar Antropologi Hukum, Citra Aditya Bakti. Bandung.

Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau. (1987).Pelajaran Adat Minangkabau (Sejarah dan Budaya). Padang.

Lovianda, Besty. (2010)Studi Keberadaan Ikan Lubuk Larangan terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat dan Pelestarian Ikan, Universitas Bung Hatta, Padang.

Muhammad, Bushar. (2006).Pokok-pokok Hukum Adat.Pradnya Paramita. Jakarta.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor Per.30/MEN/2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan.

Soepomo. (1989)Bab-bab tentang Hukum Adat. Pradnya Paramita. Jakarta.

Soekanto, Soerjono. (1983).Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Wiranata, I Gede A.B..(2009).Hukum Adat di Persimpangan. Penerbit Universitas Lampung. Bandar Lampung.