PENDIDIKAN DAKWAH DAN PENANGKALAN RADIKALISME

Bambang Saiful Ma'arif, Fauzi Arif

Abstract


       Indonesia merupakan Negara terbesar keempat di dunia dari sisi jumlah penduduk dan perkembangan ekonominya, sehingga seringkali menjadi mitra kerjasama bagi bangsa-bangsa lain. Negeri yang berada di garis khatulistiwa dan dengan kekayaan alam yang sangat melimpah. Sejarah menunjukkan bahwa daya tarik negeri ini menyedot  bagi bangsa lain untuk datang, berdagang dan,  akhirnya, menjajahnya karena kekayaan alamnya. Dalam waktu sekitar 15 tahun ke depan bangsa Indonesia juga mengalami ‘bonus demografi’ yang akan  mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan sehingga akan menjadi bangsa yang makmur, jika mampu untuk menjaga tingkat produktivitasnya.   

       Dinamika kontemporer memosisikan umat Islam sebagai kekuatan kritisisme  dan perlawanan. Islam diposisikan sebagai suatu kekuatan alternatif yang berupaya untuk mencairkan kebuntuan dialog Barat dan Timur. Sejak masa perang dingin usai, kekuatan Islam  tidak bisa dipandang sepele, karena keuatan ajaran dan ideology militansinya.

       Pada saat ini Islam dilihat sebagai kekuatan yang konsisten menjalankan ajaran agamanya dengan baik melalui gerakan dakwah Islam yang damai dan konsisten. Dakwah Islam berjalan dengan baik, dan untuk menjaga keberlangsungannya maka lembaga dakwah selalu berupaya untuk menjalin kerjasama dengan berbagai aktivitas yang ada. Dalam bingkai keindonesiaan pendidikan dakwah menjalin sinergitas yang damai, kreatif dan humanis. Indonesia menjadi satu Negara demokratis yang stabil. 

        Negara Kesatuan Repuplik Indonesia (NKRI) merupakan hasil dari Mosi Integral Muhammad Natsir, Perdana Menteri Indonesia (1956-1959). Ajaran itu menjadi landasan bagi Negara kesatuan Indonesia, bukan Negara federal yang berlaku sebelumnya.

        Setelah masa integrasi Indonesia itu berlalulah gelombang yang menghantui bangsa Inodnesia. Fakta sosiologi  menunjukkan bahwa kini telah muncul realitas yang cukup dinamis sekitar bagaimana pendidikan dakwah mampu mengerem radikalisme. Pembangunan dapat berjalan dengan baik bila bangsa ini tetap stabil sehingga tetap berada pada titik  equillibriumnya. Namun bila goncangan di luar negeri, akibat dari trend paham radikalisme muncul dengan kuat maka akan mengganggu stabilitas bangsa ini. Oleh karena itu tulisan ini mengarah kepada sampai sejauh mana pendidikan dakwah dilangsungkan? Dan bangaimana pula pendidikan dakwah itu dapat menangkal paham ekstrimisme dan radikalisme?

         Artikel ini merupakan hasil dari penelitian kualitatif dan teknik studi pustaka dan analisis tematik pada topik terkait.  Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendidikan dakwah Islam yang moderat dapat mengerem arus radikalisme dan perekrutan selnya. Aktivis dakwah yang pas adalah yang menyemaikan ajaran dakwah yang toleran dan berbasis akhlaq mulia. 

 


Keywords


Pendidikan dakwah, ekstremisme dan radikalisme, penangkalan radikalisme

Full Text:

PDF

References


Agastya, M. ABM. (2013). Arab Spring Badai Revolusi Timur Tengah yang Penuh Darah. Yogyakarta: Ircisod.

Agus SB (Surya Bakti). (2014). Darurat Terorisme Kebijakan Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi. Jakarta: Penerbit Daulat Press.

Ahmad Sunarto, (2013). Ensiklopedi Biografi Nabi Muhammad Saw dan Tokoh-tokoh Besar Islam. jilid 6. Jakarta: Widya Cahaya.

Al-Fiki, Sa’ad Karim. (2009). Pengkhianat-Pengkhianat dalam Sejarah Islam. (Penerjemah: Muhyidin Mas Rida). Jakarta: Pustaka al-Kautsar.

Ali, As’ad Said. (2014). Al-Qaeda: Tinjauan Sosial Politik, Ideologi dan Sepak Terjangnya. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Aziz, Moh Ali. Surhartini, Rr. & Halim, A. (2005). Dakwah Pemberdayaan Masyarakat Paradigma Aksi Metodologi. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara.

Fuller, Graham E. (2014). Apa jadinya Dunia Tanpa Islam? Sebuah Narasi Sejarah Alternatif. Bandung: Mizan.

Luthfi, Musthafa. (2008). Melenyapkan Hantu Terorisme dari Dakwah Kontemporer. Jakarta: Pustaka al-Kautsar.

Mbai, Ansyaad. (2014). Dinamika Baru Jejaring Teror di Indonesia. Jakarta: AS. Production Indonesia.

Merriam – Webster (editors), (2006). Webster’s New Explorer Encyclopedic Dictionary. Springfield Massachusetts: A Devision of Merriam-Webster, Incorporated.

Muhammad, Reno. (2014). ISIS Kebiadaban Konspirasi Global. Bandung: Noura Books (kelompok Mizan).

Nashir, Haidar. (2013). Islam Syariat Reproduksi Salafiyah Ideologis di Indonesia. Bandung: Mizan.

Qomar, Mujamil. (2012). Fajar Baru Islam Indonesia? Kajian Komprehensif atas Arah Sejarah dan Dinamika Intelektual Islam Nusantara. Bandung: Mizan

Van Bruinessen, Martin (editor). (2014). Conservative Turn Islam Indonesia dalam Ancaman. Bandung: Mizan.

Internet:

http://sandihasanudin.blogspot.com/2013/02/tantangan-dan-peluang-dakwah-di-era_28.html

http://www.iluvislam.com/tazkirah/9622-3-strategi-berdakwah-melalui-media.html