PENYULUHAN CPOTB DAN PERSIAPAN PENDIRIAN IKOT DI KABUPATEN GARUT
Abstract
Keanekaragaman hayati tanaman obat yang dimiliki oleh
Indonesia merupakan sumber daya yang cukup potensial untuk
dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai bahan baku obat. Jawa
Barat, merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi
sumber daya alam yang besar. Dengan semakin meningkatnya
biaya kesehatan dan obat-obatan modern, maka kecenderungan
masyarakat untuk kembali menggunakan obat tradisional pun
meningkat. Hal ini merupakan peluang yang sangat baik untuk
mengembangkan kembali Industri Kecil Obat Tradisional
(IKOT). Kurangnya informasi yang diperoleh masyarakat
mengenai peraturan-peraturan serta ketentuan-ketentuan yang
berlaku dalam Cara Pengolahan Obat Tradisional yang Baik
(CPOTB) serta peraturan izin usaha dan izin edar obat
tradisional, menyebabkan perkembangan Industri Kecil Obat
Tradisional masih belum optimal. Untuk itu dirasakan perlu
suatu edukasi langsung kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
produsen obat tradisional. Pembekalan materi ini diharapkan
mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagai
tonggak utama penghasil obat tradisional, sehingga dengan
demikian akan dihasilkan obat tradisional yang bermutu dan
mampu bersaing dipasaran
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akar Wangi Berpeluang Dikembangkan
(http://www.situshijau.co.id) diunduh 19 September 2008.
Badan Pusat Statistik, (2007). Indikator Utama Sosial-Ekonomi
Indonesia, BPS, Jakarta.
BPOM, (1990). Peraturan Mentri Kesehatan RI No.
/Menkes/Per/V/1990 tentang Izin Usaha Industri Obat
Tradisional dan Pendaftaran Obat Tradisional.
BPOM, (2005). Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan RI No. H.K.00.05.4.1380 tentang
Pedoman cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
Handayani dan Suharmiati. (2002). Meracik Obat Tradisional
Secara Rasional, Arsip Tempo, Jakarta.
Hasanah, M., Rusmin, D. (2006). Teknologi Pengolahan Benih
Beberapa Tanaman Obat Di Indonesia, J. Litbang Pertanian,
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. 25 (2).
Industri Jamu Tradisional : Pola Pembiayaan Syariah
(http://www.bi.go.id) diunduh 30 Desember 2007.
Kintoko, (2006). Prospek Pengembangan Obat, Prosiding
Persidangan Antarbangsa Pembangunan Aceh, UKM Bangi.
Lubis, C. P. (2004). Implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi
dalam Mendukung Disiplin Nasional, e-USU Repository,
Medan.
Masih Banyak Beredar Jamu Tak Bermutu. (http://
www.koranmerapi.com) diunduh 24 April 2007.
Obat Tradisional Terkendala Bahan Baku. (http://www.pikiranrakyat.
co.id) diunduh 18 Mei 2007.
Oktora, L.R.K.S. (2006). Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan
Pertimbangan Manfaat dan Keamanan, Majalah Ilmu
Kefarmasian Vol. 3, No. 1, pp. 01 – 07.
Santoso, S.O (1993). Perkembangan Obat Tradisional dan Ilmu
Kedokteran di Indonesia dan Upaya Pengembangannya
sebagai Obat Alternatif, Pidato Pengukuhan pada Upacara
Penerima Jabatan sebagai Guru Besar dan Farmakologi pada
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Sekilas Jawa Barat (http://www.jabarprov.go.id) diunduh 27
April 2007.
Sjamsuhidayat, S.S. (1996). Keterpaduan Pihak-pihak Terkait
Dalam Pengembangan Agro Industri Tanaman Obat,
Prosiding Forum Konsultasi Strategi dan Pengembangan
Agro Industri Tanaman Obat, Balai Penelitian Tanaman
Rempah dan Obat, Bogor.
Wardoyo, N. (2005). Peran Farmakognosi dalam Menopang
Konsistensi kualitas Bahan Baku Industri Jamu, Makalah
Seminar Farmakognosi, Fakultas farmasi UGM, Yogyakarta.
Yuliani, S. (2001). Prospek Pengembangan Obat Tradisional
Menjadi Obat Fitofarmaka, Jurnal Litbang Pertanian, Balai
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0