PERKECAMBAHAN BENIH SENGON (FALCATARIA MOLUCCANA (MIQ.) BARNEBY & J. W. GRIMES ) PADA 4 JENIS MEDIA
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan media terbaik dalam
perkecambahan benih benih sengon diantara 4 jenis media (tanah, serbuk gergaji,
serbuk sabut kelapa dan pasir). Informasi tersebut diperlukan untuk efektivitas
penggunaan limbah-limbah industri kayu dan kelapa dalam usaha peningkatan
produktivitas usaha pembibitan sengon bagi usaha pembangunan hutan tanaman
sengon. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah CRD (Completely
Random Design) dengan 4 perlakuan media ((tanah, serbuk gergaji, serbuk sabut
kelapa dan pasir). Masing-masing perlakuan dengan 3 ulangan dan setiap ulangan
100 benih sehingga total benih sengon yang diperlukan adalah 4 x 3 x 100 =1200
benih. Benih sebelum ditabur direndam dalam air panas mendidik dan dibiarkan
dingin selama sekitar 12 jam. Benih sengon mulai berkecambah 1 hari sejak
penaburan dan siap disapih sekitar 1 minggu sejak penaburan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa respon persentase perkecambahan benih sengon pada
penggunaan berbagai media mulai dari yang terbaik adalah pasir (87,33%), serbuk
gergaji (80,67%), serbuk sabut kelapa (83,67%) dan tanah (69,33%). Dalam
perkecambahan benih sengon tidak hanya diperlukan kondisi media yang mampu
mencukupi kebutuhan air tetapi juga kondisi media dengan porositas dan aerasi
yang baik untuk bernapas benih selama proses perkecambahan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ismail. B., dan Hidayat Moko, (2005). Pengaruh Asal Sumber Benih dan Jarak Tanam Terhadap
Pertumbuhan Sengon. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 2 No 1 April 2005 43-50. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi Dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta.
Dwi H. R. Susi A Dan Ragil B.W.M.P. Kajian Sengon (Paraserianthes falcataria) sebagai pohon bernilai
ekonomi dan lingkungan. Jurnal Hutan Tanaman Vol 6. No 3 April 2009.
Sudomo, (2010). Pengaruh 5 Jenis Media Terhadap Perkecambahan Benih Manglid. Prosiding Hasil
Penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Bogor.
Tunggal N., (2012). Teknologi Konservasi Bitumman, Biji Tumbuh Mandiri dari BPPT. Revegetasi Lahan
Bekas Tambang Dengan Biji Tumbuh Mandiri. Kompas. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Edisi
Jumat 14 September 2012. Jakarta.
Zanzibar, M., Bramasto Y., dan Mokodimpot S., (2009). Pengaruh Periode Konservasi Dan Perlakuan
Priming terhadap Perkecambahan Benih Kesambi (Scleichera oleosa). Jurnal Hutan Tanaman Vol 6,
No 5 November 2009.
Zanzibar dan Herdiana N., (2006). Akurasi Metode uji Cepat Dalam Menduga Viabilitas Benih Snegon.
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol 3 No 2 Spetember 2006, 331-338. Bogor
Sudrajat. Dede J., dan Megawati. Perkecambahan Benih Kemenyan (Styrax Benzion Dryander) Pada
Beberapa Media Tabur dan Perlakuan Pendahuluan. Jurnal Hutan Tanaman Vol 6 No 3, Juli 2009.
Suhartati, (2007). Pengaruh Perlakuan Awal Terhadap Viabilitas Benih Sengon Butoh (Enterolobium
cyclocarpum Griseb). Jurnal Hutan Tanaman Vol 4 Suplemen No 1 Desember 2007. Bogor.
Setiadi. Susanto D., dan Maryati A., (2005). Perendaman Air Dingin Sebagai Perlakuan Perkecambahan
Benih Jenis Araukaria. Jurnal Hutan Tanaman Vol 2 No 3 Oktober, 2005. Bogor.
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0