POTENSI JENIS BUAH-BUAHAN HUTAN YANG DAPAT DIMAKAN DI HUTAN LINDUNG RINJANI BARAT RESORT PUSUK

Wuri Handayani, Aji Winara

Abstract


Masyarakat sekitar Hutan Lindung (HL) Rinjani Barat masih memanfaatkan tumbuhan hutan secara tradisional untuk pemenuhan kebutuhan pangan seperti buah-buahan.Peningkatan nilai manfaat hutan secara langsung sebagai penyedia pangan memerlukan informasi mengenai potensi jenis tumbuhan hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis buah-buahan hutan yang dapat dikonsumsi dan prospek pengembangannya di HL Rinjani Barat.Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2015 di kawasan Hutan Lindung Rinjani Barat Resort Pusuk Kabupaten Lombok Barat.Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara dan analisis vegetasi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 15 jenis pohon hutan dimanfaatkan sebagai sumber buah-buahan  hutan dengan teknik pemanfaatan dikonsumsi secara langsung tanpa pengolahan. Buah-buahan hutan tidak mendominasi vegetasi hutan lindung dengan total tingkat dominansi pohon sebesar 13.41% dan basal area 2.51 m2/ha. Beberapa jenis buah hutan yang potensial untuk dikembangkan lebih lanjut antara lain Kepundung (Bacaurea racemosa), Badung (Garcinia parvifolia), Lempokon (Ardisia fuliginosa) dan Mundah (Garcinia cowa).


Keywords


Buah, hutan, masyarakat, Hutan Lindung Rinjani Barat.

Full Text:

PDF

References


Ali Hassan, S., & Fry, J. (2012). Phytochemicals content, antioxidant activity and acetylcholinesterase inhibition properties of indigenous Garcinia parvifolia fruit. Biomed research international, 2013, 138950-138950.

Ayu, F. A. P. (2012). Entobotani Pangan Masyarakat Suku Dayak Kenyah di Sekitar Taman Nasional Kayan Mentarang Kalimantan Timur.

Budiningsih, K., Ekawati, S., Gamin, G., Sylviani, S., Suryandari, E. Y., &Salaka, F. (2016). Tipologi Kesatuan Pengelolaan Hutan (Kph) Di Indonesia. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 12(3), 283-298.

Chikowe, G., Mpala, L., & Cock, I. E, (2013). Antibacterial activity of selected Australian Syzygium species. Pharmacognosy Communications, 3(4), 77.

Ee, G.C. L., & Cheow, Y. L., (2008). Secondary Metabolites from two Garcinia Species and Their Biological Activities. Asian Journal of Chemistry, 20(1), 343.

Fachrul, M. F. (2007). Metode Sampling bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara

Joseph, G., Jayaprakasha, G., Selvi, A. T., Jena, B., & Sakariah, K. (2005). Antiaflatoxigenic and antioxidant activities of Garcinia extracts. International Journal of Food Microbiology, 101(2), 153-160.

Kakrani, H. K., & Nair, G. V.(1982). Antibacterial and antifungal activity of volatile oil from the seeds of Aglaia odoratissima. Fitoterapia, 53, 107-109.

Kumala, S., & Sutaryo, B. (2007). Screening of some extracts from Garcinia parvifolia miq.(Guttiferae) for antiplasmodial, antioxidant, cytotoxic and antibacterial activities. Asian Journal of Plant Sciences.

Lekitoo, K., Matani, O. O. M., Remetwa, H., & Hactubuhn, C. D., (2008). Buah-Buah Yang Dapat Dimakan di Kawasan Taman Wisata Alam Gunung Meja-Papua Barat. Manokwari; Balai Penelitian Hutan Manokwari.

Likhitwitayawuid, K., Phadungcahroen, T., & Krungkrai, J. (1998). Antimalarial xanthones from Garcinia cowa. Planta medica, 64(1), 70-72.

Mahapatra, A, K., & Panda, P.C. (2012). Wild edible fruit diversity and its significance in the livelihood of indigenous tribals: evidence from eastern India. Food Security, 4(2), 219-234.

Metananda, A. A. (2012) Food and Medicinal Ethnobotany of Communities around Gunung Rinjani National Park (Case Study on Sasak Tribe in Jeruk Manis Village, Sikur Sub District , East Lombok District, West Nusa Tenggara).

Negi, P., Jayaprakasha, G., & Jena , B. (2010). Evaluation of antioxidant and antimutagenic activities of the extracts from the fruit rinds of Garcinia cowa. International Journal of Food Properties, 13(6), 1256-1265.

Pattalung, P., WIRIYACHITRA, P., & ONGSAKUL, M. (1988). The Antimicrobial Activities Of Rubraxanthone Isolated From Garcinia Parvifolia(Miq.) Miq(Vol.14, Pp. 67-71): Sci Soc Thailand Chulalongkorn Univ Faculty Of Science Bangkok 1033, Thailand.

Setiawan, O., & Krisnawati. (2016). Pemilihan Jenis Hasil Hutan Bukan Kayu Potensial dalam Rangka Rehabilitasi Hutan Lindung (Studi Kasus Kawasan Hutan Lindung KPHL Rinjani Barat, Nusa Tenggara Barat). Jurnal Ilmu Kehutanan, 8(2), 89-99.

Siregar, M. (2006). REVIEW: Species Diversity of Local Fruit Trees in Kalimantan: Problems of Conservation and Its Development. Biodiversitas. 7(1),94-99.

Siridechakorn, I., Phakhodee, W., Ritthiwigrom, T., Promgool, T., Deachathai, S., Cheenpracha, S., . . . Laphookhieo, S. (2012). Antibacterial dihydrobenzopyran and xanthone derivatives from Garcinia cowa stem barks. Filoterapia, 83(8), 1430-1434.

Soerianegara, I., & Indriawan, A. (1988). Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan IPB.

Uji, T. (2007). Review: keanekaragaman Jenis Buah-Buahan Asli Indonesia dan Potensinya. Biodiversitas, 8(2), 157-167.




License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0