PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI GARMEN MELALUI ELIMINASI WASTE (STUDI KASUS INDUSTRI GARMEN DI BANDUNG)

Abstract

Daya saing suatu produk yang dihasilkan sangat ditentukan oleh seberapa besar value dari produk tersebut mampu memenuhi bahkan melampaui ekspektasi pelanggan. Pelanggan menginginkan produk dengan kualitas unggul, harga murah, dan delivery time yang cepat. Produk TPT (tekstil dan produk tekstil) pada umumnya dan produk garmen pada khususnya yang dihasilkan industri dalam negeri, sulit bersaing karena harga yang lebih tinggi dibandingkan produk garmen yang berasal dari Vietnam dan Bangladesh. Upaya untuk meningkatkan daya saing produk garmen dapat dilakukan dengan menghasilkan produk yang murah tetapi dengan kualitas yang unggul.  Produk murah dapat dihasilkan jika suatu perusahaan dapat berproduksi dengan ongkos produksi yang murah.  Upaya untuk mereduksi ongkos produksi dapat dilakukan melalui perbaikan dalam sistem manufaktur dengan menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Tujuan penelitian adalah melakukan perbaikan pada sistem manufaktur industri garmen melalui reduksi waste. Pada akhirnya upaya perbaikan ini dapat mengurangi ongkos produksi dan meningkatkan daya saing produk garmen. Penelitian ini menggunakan pendekatan Lean Manufacuring  melalui value-stream mapping untuk mengidentifikasi non-value-added activities dan value-added activities dalam proses transformasi industri garmen. Dengan value-stream mapping, maka dapat dilakukan perbaikan dalam sistem manufaktur industri garmen  dengan menghilangkan atau mereduksi non-value-added activities. Dari hasil perbaikan tersebut, diharapkan dapat mereduksi ongkos produksi dari produk garmen sehingga daya saing meningkat.