PEMILIHAN JENIS LAMPU SURYA YANG SESUAI UNTUK PENERANGAN JALAN UMUM DI DAERAH PEDESAAN

Tomy Abuzairi, Raden Fadhil Rafii Saputro, Farradita Nugraha

Abstract


Teknologi sel surya merupakan sebuah teknologi yang mampu mengubah energi matahari menjadi energi listrik. Sementara itu, Indonesia adalah negara yang berada di garis katulistiwa, dengan potensi sinar matahari yang jatuh ke wilayah Indonesia sangatlah besar. Energi matahari memiliki fleksibilitas dalam aplikasinya yang tidak terbatas pada skala besar (pembangkit listrik), namun juga sangat memungkinkan untuk diaplikasikan dalam skala bisnis, rumahan, bahkan personal. Salah satunya adalah untuk lampu penerangan jalan. Akan tetapi, masih banyak yang belum mengetahui bahwa lampu surya ini memiliki jenis yang berbeda-beda dengan karakteristik yang berbeda pula. Secara umum, terdapat tiga jenis lampu bertenaga surya: (1) tidak ter-integrasi; (2) semi ter-integrasi; dan (3) sepenuhnya ter-integrasi. Terdapat tiga faktor utama yang perlu diperhatikan dalam memilih lampu surya yang tepat sesuai dengan kebutuhan penerangan jalan umum di daerah pedesaan yaitu: (1) pencahayaan; (2) troubleshooting, dan (3) harga. Berdasarkan faktor pencahayaan, lampu surya terintegrasi merupakan pilihan yang tepat. Sedangkan jika didasarkan pada faktor troubleshooting, maka lampu surya tanpa integrasi merupakan pilihannya. Sedangkan jika didasarkan pada faktor harga, maka lampu surya dengan jenis semi terintegrasi merupakan pilihan yang cocok. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan secara mendasar berdasarkan kebutuhan dan kemampuan finansial dalam memilih jenis lampu surya yang tepat.

Keywords


Kata Kunci: Lampu Surya, Penerangan Jalan, Pedesaan

Full Text:

PDF

References


M. A. Green, K. Emery, Y. Hishikawa, W. Warta, and E. D. Dunlop, “Solar cell efficiency tables (Version 45),†Prog. Photovolt. Res. Appl., vol. 23, no. 1, pp. 1–9, 2015.

Badan Pusat Statistik, “Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 17 Tahun 2017.†2017.

I. Supriatna, “Pemerintah Targetkan Rasio Elektrifikasi pada 2017 Mencapai 92,75 Persen.†[Online]. Available: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/01/16/124000726/pemerintah.targetkan.rasio.elektrifikasi.pada.2017.mencapai.92.75.persen. [Accessed: 09-Sep-2017].

T. Abuzairi and N. R. Poespawati, “A Simple Optimization of Triple-Junction Solar Cell nc-Si: H/a-Si: H/a-SiGe: H Using Computer Modeling and Robust Design,†presented at the Advanced Materials Research, 2014, vol. 896, pp. 455–458.

P. S. Priambodo, D. Sukoco, W. Purnomo, H. Sudibyo, and D. Hartanto, “Electric energy management and engineering in solar cell system,†in Solar Cells-Research and Application Perspectives, InTech, 2013.

A. Shah, R. Platz, and H. Keppner, “Thin-film silicon solar cells: a review and selected trends,†Sol. Energy Mater. Sol. Cells, vol. 38, no. 1–4, pp. 501–520, 1995.

D. Riawan and C. Nayar, “Analysis and design of a solar charge controller using cuk converter,†presented at the Power Engineering Conference, 2007. AUPEC 2007. Australasian Universities, 2007, pp. 1–6.

W. Yongqing, H. Chuncheng, Z. Suoliang, H. Yali, and W. Hong, “Design of solar LED street lamp automatic control circuit,†presented at the Energy and Environment Technology, 2009. ICEET’09. International Conference on, 2009, vol. 1, pp. 90–93.

S. Pimputkar, J. S. Speck, S. P. DenBaars, and S. Nakamura, “Prospects for LED lighting,†Nat. Photonics, vol. 3, no. 4, pp. 180–182, 2009.




License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0