HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA REMAJA TUNANETRA DI DKI JAKARTA

Alabanyo Brebahama, Sari Zakiah Akmal

Abstract


Remaja merupakan periode perkembangan transisi dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan. Pada masa tersebut, terdapat beberapa tugas perkembangan yang harus dipenuhi, dimana salah satunya adalah menemukan bidang karir yang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Hanya saja, pemenuhan tugas perkembangan tersebut tidaklah mudah, terlebih lagi bagi remaja penyandang tunanetra. Selama melakukan kegiatan sosial di lembaga pelayanan tunanetra, peneliti banyak menemukan fenomena dimana remaja tunanetra memilih jurusan tanpa pertimbangan matang. Alhasil, ada di antara mereka yang memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minat, berhenti kuliah karena tidak cocok dengan jurusannya, ataupun bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang diambil. Yang membuat peneliti heran adalah justru remaja tunanetra tersebut tetap menunjukkan motivasi dalam menjalani berbagai kegiatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara motivasi berprestasi (hope of success dan fear of failure) dengan kematangan karir pada remaja tunanetra di DKI Jakarta. Jumlah sampel penelitian adalah 20 orang penyandang tunanetra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berprestasi dimensi hope of success tidak memiliki hubungan signifikan dengan kematangan karir (r = - 0, 076, sig. 0.751 > 0.05). Sementara itu, motivasi berprestasi dimensi fear of failure juga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kematangan karir (r = - 0, 133, sig. 0.531 > 0.05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kematangan karir dengan motivasi berprestasi.

Keywords


Kematangan Karir, Motivasi Berprestasi, dan Remaja Tunanetra

Full Text:

PDF

References


Crites, J. O. 1973. Career Maturity. National of Counsil of Measurement in Education. Office of

Evaluation Service, Michigan State University East Lansing.

Fatchurrochman, R. (2011). Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kesiapan Belajar, Pelaksanaan

PRAKERIN dan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Produktif Teknik Kendaraan Ringan Kelas

XI. Edisi Khusus, 1412, 60-69.

Garliah, L., & Nasution, F. K. S. (2009). Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Motivasi Berprestasi.

DAFTAR ISI, 31.

Gargiulo, Richard M. (2007). Special Education in Contemporary Society (2nd edition). USA’ Thomson

Wadsworth

Hallahan, Daniel P, Kauffman, James M, & Pullen, Paige C. (2009). Exceptional Learners (11th edition).

Boston; Pearson Education, Inc

Lang, J. W. B., & Fries, S. (2006). A revised 10-item version of the Achievement Motives Scale:

Psychometric properties in German-speaking samples. European Journal of Psychological

Assessment, 22, 216-224.

Mangunsong, Frieda. (2009). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Jilid Kesatu).

Depok; Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas

Psikologi Universitas Indonesia

Papalia, Diane E, Olds, Sally W, & Feldman, Duskin. (2007). Human Development (9th edition). New

York: McGraw-Hill

Seligman, Linda. (1994). Development Career Counseling and Assesment 2nd Ed. Virginia: Sape

Publication.

Smith, R. L. (2015). A contextual measure of achievement motivation: Significance for research in

Counseling. VISITAS Online.