HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUBERKULOSIS PARU DI PROVINSI SULAWESI UTARA BERDASARKAN DATA RISKESDAS TAHUN 2010

Kholis Ernawati, Qomariyah Qomariyah, Citra Dewi, Dian Mardhiyah, Khairul Huda

Abstract


Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ,terutama paru-paru. Status gizi kurang sering dikaitkan dengan kejadian TB. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian Tuberkulosis Paru di Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan data Riskesdas tahun 2010. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif. Sampel penelitian adalah total sampling dari semua data responden Riskesdas tahun 2010 di Provinsi Sulawesi Utara yang berusia ≥ 15 tahun berjumlah 2.319 responden. Metode analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan responden yang termasuk kurus (IMT<18,5) adalah 123 orang (5,3%) dan 8 di antaranya mengalamai TB Paru, Normal (IMT ≥18,5-<25) sebesar 1376 orang (59,8%) dan 45 di antaranya mengalami TB Paru, Berat Badan (BB) Lebih (IMT ≥25-<27)sebesar 317 (13,8%) orang dan 8 di antaranya adalah TB Paru, serta yang termasuk Obese (IMT≥27) sebesar 481 orang (21%) dan 3 di antaranya TB Paru. Dari penelitian ini didapatkan nilai signifikansi sebesar p = 0,001 (0,001 < 0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian TB Paru.

Keywords


Tuberculosis, Status Gizi, Riskesdas

Full Text:

PDF

References


Almatsier, S. (2009), Prinsip Dasar Ilmu Gizi : Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Azwar, A.2012.Pengantar Epidemiologi.Pamulang:Binarupa Aksara Publisher.

Dorland,W.A Newman.2011.Kamus Saku Kedokteran Dorland.Jakarta:EGC

Gupta, K.B. et al (2009). “Tuberculosis and Nutritionsâ€. Lung India: Official Organ of Indian Chest Society. 26 (1), 9-16.

IUATLD. Collaborative Framework for Care and Control of Tuberculosis and Diabetes: Support Material 2011 : Available from http;//www.who.int/about/licensing/copyright_from/en/index.html.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).2013.Riset Kesehatan Dasar.Jakarta:Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).2010.Riset Kesehatan Dasar.Jakarta:Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Notoatmodjo, S.2012.Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S.2012.Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta.

Nutrition Information Centre University of Stellenbosch (2007). Tuberculosis and Nutritions. South Africa : NICUS

Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Kementrian Kesehatan RI.2015.Tuberkulosis,Temukan,Obati Sampai Sembuh. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin_tb.pdf [Accessed on 16 January 2016]

Setiati, S. et al (2014), Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi VI : Interna Publishing. Jakarta

Shetty N, Shemko M, Vaz M, Souza D. An epidemilogical evaluation of risk factors for tuberculosis in South India: a matched case control study. INT J TUBERC LUNG DIS 2006;10(1):80-6.

Suharyo (2013). “Determinasi Penyakit Tuberkulosis di daerah Pedesaanâ€. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 9 (1), 85-91.

Supariasa, I.D.N. Bakri, B. dan Fajar, I. (2002), Penilaian Status Gizi Edisi VII: EGC. Jakarta

Tanto, C et al (2014), Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi IV: Media Aesculapius. Jakarta

United States Agency International Development (USAID) (2010). Nutrition and Tuberculosis- A Review of the Literature and Considerations for TB control program. United States: USAID

World Health Organization.2015.Global Tuberculosis Report.Available from : http://www.who.int/tb/publications/global_report/en/ [Accessed on 16 Januray 2016]