Efek Antibakteri Ekstrak Air Buah Pepaya (Carica papaya L.) Muda terhadap Lactobacillus acidophilus

Devi Agustiani, Yuktiana Kharisma, Nurul Romadhona

Abstract


Abstrak
Pepaya dapat dimanfaatkan sebagai makanan maupun obat tradisional di masyarakat. Pepaya mengandung zat aktif seperti flavonoid, tanin, triterpenoid, saponin, dan alkaloid, yang diketahui memiliki efek antibakteri. Lactobacillus acidophilus merupakan bakteri gram positif dan flora normal di saluran pencernaan yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh pH, suhu, asam lambung, dan garam empedu. Tujuan penelitian ini mengetahui efek antibakteri ekstrak air buah pepaya muda terhadap Lactobacillus acidophilus. Penelitian ini adalah penelitian in vitro dengan metode difusi dan dilusi pada De Man Rogose and Sharpe (MRS) agar dan broth sebagai media uji. Dosis ekstrak air buah pepaya muda yang digunakan pada metode difusi adalah 10 mg/ml, 20 mg/ml, dan 40 mg/ml dengan 9 pengulangan. Metode dilusi menggunakan konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, dan 3,12%. Hasil uji metode difusi menunjukkan 0 mm baik pada dosis 10 mg/ml, 20 mg/ml, maupun 40 mg/ml, sedangkan MRS broth pada metode dilusi tetap keruh pada konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, dan 3,12%. Simpulan penelitian adalah ekstrak air buah pepaya muda tidak memiliki efek antibakteri terhadap Lactobacillus acidophilus. Hal ini dapat disebabkan oleh ketebalan peptidoglikan pada dinding sel Lactobacillus acidophilus yang memberikan ketahanan bakteri terhadap senyawa aktif dalam ekstrak air buah pepaya muda

Abstract
Papaya can be used as food and traditional medicine in the community. Papaya contains active substances such as flavonoids, tannins, triterpenoids, saponins, and alkaloids that are known have antibacterial effects. Lactobacillus acidophilus is a gram-positive and normal flora in digestive tract, influenced by pH, temperature, stomach acid, and bile salts for its growth. The study was to know ability of aqueous extract of unripe papaya fruit to inhibit Lactobacillus acidophilus. Research method was in vitro experimental with diffusion and dilution method in De Man Rogose and Sharpe (MRS) Agar and broth as media. Dose of aqueous extract of unripe papaya fruit in diffusion method were 10 mg/ml, 20 mg/ml, and 40 mg/ml with 9 repeats. Dilutions method used the concentrations of 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, and 3.12%. The results in diffusion method showed 0 mm at the dose of 10 mg/ml, 20 mg/ml, and 40 mg/ml, meanwhile MRS broth in dilutions method showed still high turbidity, at concentrations 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, and 3.12%. The conclusion was aqueous extract of unripe papaya fruit did not have antibacterial effect against Lactobacillus acidophilus. It might be caused by thickness of peptidoglicans cell wall Lactobacillus acidophilus which gave the resistance of Lactobacillus acidophilus to antibacterials.


Keywords


Aqueous extract; unripe papaya fruit; Lactobacillus acidophilus

Full Text:

PDF

References


Kharisma Y. Tinjauan pemanfaatan tanaman pepaya dalam kesehatan. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. 2017 [diunduh 12 Juli 2017]. Tersedia dari: http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/8319/kharisma_mak_tinjauan_pemanfaatan_tanaman_pepaya_dalam_kesehatan_2017_sv.pdf?sequence=1&isAllowed=y.

Yogiraj V, Goyal PK, Chauhan CS, Goyal A, Vyas B. Carica papaya Linn: an overview. Int J Herb Med. 2014;2(5):01–08.

F Brooks G, S Butel J, S Morse. A. Jawetz, Melnick & Adelberg's medical microbiology, 26th ed. Stamford, Conn.: Appleton & Lange.Rene S Hendriksen. Glo Salm-Surv. 2013.

Bermudez B, Diaz J P. Probiotic mechanism of action. Karger. 2012:(61).

Usmiati S, Marwati T. Seleksi dan optimasi proses produksi bakteriosin dari Lactobacillus sp. 2007:(1):27–37.

Purwana MI. Efek samping antibakteri ekstrak air buah pepaya (Carica papaya L.) muda sebagai laktagogum terhadap Escherichia coli secara in vitro. Bandung. 2016.

Ahmad A, Fauzia A, Suri L D. Penentuan konsentrasi hambat minimal dan konsentrasi bunuh minimal larutan povidon iodin 10% terhadap Staphylococcus aureus resisten metisilin (MRSA) dan Staphylococcus aureus sensitif metisilin (MSSA). Riau.

Reno M. Metabolit sekunder dan pertahanan tumbuhan. 2016.

Fahrina R, Maulita C, Sumantri. Uji aktivitas antibakteri fraksi kloroform ekstrak etanol pegagan (Centella asiatica L.) serta identifikasi senyawa aktifnya. Yogyakarta.

Nurdina A Y, dkk. Daya hambat ekstrak daun pare terhadap Lactobacillus acidophilus. Jember. 2012.

Okoye EI. Preliminary phytochemical analysis and antimicrobial activity of seeds of carica papaya. Department of Pure and Industrial Chemistry, Anambra State University. Juni 2011:1(2):66–9.

Hendriani R, dkk. Penelusuran antibakteri bakteriosin dari bakteri asam laktat dalam yoghurt asal Kabupaten Bandung Barat terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Bandung. 2009.

Mpila D, dkk. Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun mayana terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara in vitro. Manado.

Nasman N, Kharisma Y, Dananjaya R. Uji toksisitas akut ekstrak air buah pepaya muda terhadap kadar alt plasma dan gambaran histopatologi hepar mencit. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. 2015 [diunduh 12 Juli 2017]. Tersedia dari: http://repository.unisba.ac.id/handle/123456789/ 11984.

Kharisma Y, Hendryanny E, Riani AP. Toksisitas akut ekstrak air buah pepaya (Carica papaya L.) muda terhadap morfologi eritrosit. GMHC. 2017;5(2):152–8.




P-ISSN 2597-5013 | E-ISSN 2597-5021