KAJIAN AWAL PENYEBARAN MUHAMMADIYAH DI SUKABUMI JAWA BARAT
Abstract
Muhammadiyah diperkirakan masuk ke Sukabumi pada tahun 1930 bersamaan dengan masuknya Muhammadiyah ke Cianjur dari daerah Jakarta dan Bogor. Dalam perkembangan organisasi di tingkat cabang dan ranting Muhammadiyah di daerah Sukabumi memperlihatkan kemajuan yang tidak terlalu signifikan. Masyarakat mengenal Muhammadiyah dari keberadaan amal usaha pendidikan mulai dari TK/RA, SD, SMP, serta SMA/SMK dan bukan dari organisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji awal perkembangan Muhammadiyah di Sukabumi terutama pada aspek Usaha penyebaran Muhammadiyah pertama kali yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Metode penelitian berupa penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan historis. Metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan tersusunnya kajian awal perkembangan Muhammadiyah di Sukabumi sebagai bahan dasar untuk mengembangkan organisasi Muhammadiyah di Sukabumi Jawa Barat..
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arikunto, Suharsimi, (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendalaman Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.
Dahlan Dikdik L., (2010). Pertumbuhan Dan Perkembangan Muhammadiyah
Di Jawa Barat. Tersedia. Online: http://bahuca.blogspot.co.id/2010/04/bab-iv-dikdik-dahlan-l.html.
Lubis, Nina H., (2010), Sejarah Perkembangan Islam di Jawa Barat; Laporan Penelitian. Bandung: Tidak diterbitkan.
Mark, Woodmark et al, (2013). Pendidikan Islam, Perhelatan dan Kemeriahan: Strategi untuk Meredam Radikalisasi di Indonesia. Journal of the Tri. Vol. VII. No. 4 (2013): Pada Riset dan Kajian seabad Muhammadiyah: UHAMKA PRESS.
Miftahul Falah., (2009), Riwayat Perjuangan K.H Ahmad Sanusi. Sukabumi:
Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Jawa Barat.
Jaya, Ruyatna., (2005). Sejarah Muhammadiyah Sukabumi. Sukabumi: Tidak diterbitkan.
Mawardi, (2011). “Haji Ahmad Sanusi dan Kiprahnya dalam Pergolakan
Pemikiran Keislaman dan Pergerakan Kebangsaan Sukabumi 1888-1959â€. Tesis,
Semarang: Universitas Diponegoro.