FENOMENA WISATA KULINER KELUATGA (STUDI KASUS : KECAMATAN PADANG UTARA)
Abstract
Artikel ini membahas tentang keberadaan café Pasca Gempa 2009 di Kota Padang ini setelah reklamasi pantai Padang sebagai daerah tujuan wisata. Dengan sendirinya memiliki konsekuensi untuk pengembangan wisata kuliner di Kota Padang ini. Wisata kuliner ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kota Padang, terutama dalam keluarga sebagai alternatif kegiatan mengisi waktu luang di malam hari sebelum mengantuk. Kegiatan wisata kuliner ini untuk mengisi waktu luang keluarga dengan kegiatan makan keluarga. Secara universal gaya hidup yang berkembang sejak ke-20. Keluarga modern di Kota Padang telah membuat perubahan pola menikmati makanan bersama keluarga. Tujuan artikel ini menjelaskan karena motif dan ketertiban wisata keluarga motif wisata sebagai kegiatan santai bagi keluarga di kota Padang ini. Objek tempat itu adalah café di Kabupaten Padang Utara. Tempat ini merupakan tempat café jamur setelah gempa 2009 di kota Padang ini
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Creswell, John W, 2010. Research Design; Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif danMixed. Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Ervi Virna N. 2007.“Wisata Kuliner, Bukan Sekedar Wisata Pemuas Nafsu Perutâ€. Dalam Jurnal. Wisata kuliner. Edisi maret vol 9 no 1
Ibrahim, Idi Subandi, 2012. Kritik Budaya Komunikasi; Budaya, Media dan GayaHidup dalam Proses Demokratisasi di Indonesia. Jalasutra, Yogyakarta.
Jones, Pip, 2010. Pengantar Teori-Teori Sosial; Dari Fungsionalisme Hingga Post-Modernisme. Yayasan Pustaka Obor, Jakarta
Kotler, Philip. 2005. Principles of Marketing. Prentice-Hall: USA
Miles, Matthew. B & A. Michael Huberman, 1992. Analisis Data Kualitatif: BukuSumber Tentang Metode-Metode Baru. UI Press, Jakarta.
Moleong, J. Lexi, 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya,Bandung
Muliasari Pinilih & Intan Shaferi 2015 Perilaku Mahasiswa Dalam Memilih Tempat Makan Berciri Internasional. Jurnal. Universitas Soedirman.