Peran Psikolog Dalam Meningkatkan “Coping Strategy†dan “Adaptational Outcomes†Pada Ibu Yang Memiliki Anak Autis

Siti Qodariah, Eneng Nurlailiwangi, Silva Amelia

Abstract


Fenomena yang ditemukan bahwa ibu yang memiliki anak autis merasa
stres dalam menghadapi kekurangan yang dimiliki anak autis, merasa lelah dan
kesulitan dalam membagi waktu antara mengurus anak autis, anak yang lain, suami,
merasa tidak nyaman dengan adanya pembicaraan dari orang lain, dan kurang
mendapatkan dukungan dari keluarga dalam hal pengasuhan anak autis.
Ketegangan dan tuntutan ini membuat ibu menjadi sering merasa sedih, mudah
tersinggung, merasa pusing, sulit berkonsentrasi, dan lebih senang menyendiri.
Walaupun pada dasarnya sumber stres yang dimiliki oleh ibu ini adalah serupa,
yaitu memiliki anak autis, tetapi bentuk coping yang digunakan dan keberhasilan
ibu dalam beradaptasi menghadapi permasalahan berbeda. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Alat ukur yang digunakan adalah
angket Ways of Coping The Received Version dan angket Adaptational Outcomes
dari Lazarus&Folkman (1984). Hasil menunjukkan, banyak ibu menggunakan
bentuk problem focused coping (55%), dengan bentuk confrontative coping sebesar
54,6% dan planfull problem solving sebesar 45.4%. Dari 45% ibu yang
menggunakan bentuk emotional focused coping, lebih dari setengahnya
menggunakan bentuk distancing (55.56%) yang tidak adaptif. Dari keseluruhan ibu,
banyak yang merasa tidak adaptif dari aspek morale, artinya kurang puas dengan
peran yang dijalaninya sebagai ibu dari anak autis. Melihat hasil seperti tersebut,
maka peran psikolog sangat diperlukan terutama untuk meningkatkan coping
strategy dan adaptational outcomes yang lebih efektif. Dalam hal ini dengan cara
mengevaluasi proses antara individu dengan lingkungannya yang menimbulkan
stres (Lazarus, 1984). Penilaian kognitif (primer dan sekunder) merupakan proses
yang terjadi sepanjang hidup, serta berperan dalam penilaian kembali
(Reappraisal). Penilaian kembali menunjukkan perubahan penilaian karena
masuknya informasi baru (dari lingkungan yang dapat menahan atau memperkuat
tekanan bagi individu, dan atau informasi dari reaksi individu itu sendiri). Peran
Psikolog adalah merubah penilaian dengan informasi baru dari lingkungan atau
pengalamannya, sehingga dapat mengubah cognitive coping effect seseorang

Keywords


Kesiapan anak masuk Sekolah Dasar, metoda pengajaran PAUD

Full Text:

PDF

References


Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hurlock, Elizabeth B.1980.Psikologi Perkembangan Suantu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan Edisi Lima. Jakarta: Erlangga.

Lazarus dan Folkman.1984.Stress, Appraisal, and Coping. New York: Springer

Publishing Company.

Lazarus, Richard S. 1976. Patterns of Adjustment. Tokyo: Mc Graw-chill Kogakusha,

Lpd.

Rahayu, Makmuroh Sri. 2006. Diktat Kuliah Metodologi Penelitian I. Bandung:

UNISBA.

Santrock, John W. 2002. Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5

Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Siegel, Sidney. 1997. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:

GramediaPustaka Utama.

Sumber Internet:

www.bbbautism.com : Artikel Steve Buckman berjudul “Lovaas Revisited: Should We

Have Ever Left†diakses 5 September 2002.

www.putrakembara.org : Artikel Yayasan Autis Indonesia berjudul “Apa yang Perlu

Kita Ketahui tentang Autismeâ€, diakses 2 April 2008.

www.litbang.depkes.go.id: Artikel AriesKelana dan Elmy Diah Larasati berjudul

“Kromosom Abnornal Penyebab Autismeâ€, diakses 1 Maret 2007.

www.autismparent.net: Artikel disadur dari Connie Limon berjudul “Tentu Sumber

Stres Keluarga Tentu untuk Anak dengan Autism†diakses 2 April 2008.