RELEVANSI NILAI RELIGIUSITAS ISLAM DALAM BERKONSUMSI DENGAN KEBAHAGIAAN

Ima Amaliah, Westi Riani, Aan Julia

Abstract


Konsumsi merupakan salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia. Oleh karenanya, manusia rela untuk menghabiskan seluruh waktunya untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsinya. Terkadang manusia berharap jika seluruh kegiatan konsumsinya dapat terpenuhi secara mewah dan berlebihan maka ia akan mendapatkan kebahagiaan. Namun ternyata, kebahagiaan tidak selalu muncul bersamaan dengan semakin bertambahnya kekayaan.Penyebabnya karena seringkali manusia tidak menyandarkan kegiatan konsumsinya pada nilai-nilai agama. Dalam pandangan Islam, kegiatan konsumsi merupakan bagian yang tidak terpisah dengan kegiatan ibadah.Konsumsi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan fisik tetapi juga sebagai bagian dari ibadahnya manusia. Oleh karenanya, dalam berkonsumsi tidak bisa dilakukan sekehendah hati dengan tujuan untuk memuaskan segala keinginan.Islam telah memberikan tuntunan yang sangat konprehensif bagi manusia dalam berkonsumsi. Ini terbukti dengan banyak diturunkannya surat dalam Al-quran serta hadist Rasulullah yang dapat dijadikan sebagai pedoman bagi manusia di dalam berkonsumsi. Kepatuhan manusia atas nilai-nilai agama dalam berkonsumsi akan melahirkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tuntunan nilai-nilai agama. Efeknya akan lahir rasa bahagia (perasaan tentran lahir dan batin) dalam diri manusia. Perasaan cukup, tidak berlaku boros, tidak berlebih-lebihan akan menjadi filter bagi individu dari tindakan konsumtif dalam berkonsumsi.

Keywords


Konsumsi, Nilai Religiusitas, Kebahagiaan

Full Text:

PDF

References


Al-Quranul Karim, Jakarta, Maghfirah Pustaka

Al-Ghazali, Imam, 2011,†Ihya Ulumuddin: Menghidupkan Ilmu-ilmu Agama,†Buku 1, Penerjemah Purwanto, Bandung: Penerbit MARJA

Asytuti, Rinda, 2011,†Rekonstruksi Ekonomi Islam dalam Perilaku dan Motivasi Ekonomi,†Pekalongan: RELIGIA, Vol. 14, No. 1, April, h.75-92

Anhar, 2009,â€Konsep Kebahagiaan Menurut Tasawuf Hamka,†Jurnal Penelitian Keislaman, Vol. 6, No. 1 Desember, h. 30-50

Awan, Ashar dan Maria Shiddique, (2012),Religion and wellbeing: A theoretical analysis,Global Advanced Research Journal of Social Science (GARJSS) Vol. 1(6) pp. 106-112

Bagir, Haidar, 2013,†Islam Risalah Cinta & Kebahagiaan,†Bandung: Penerbit Mizan,h.3-29

Caldas Silvio Borrero (2010), The happiness to consumption ratio: An alternative approach in the Quest for Happiness, Journal Happiness, 26 (116)

Kamus bahasa Indonesia: http://kamusbahasaindonesia.org/kebahagiaan

Kara, Muslim, 2012,†Pemikiran Al-Syatibi tentang Maslahah dan Implementasinya dalam Pengembangan Ekonomi Syariah,†Jurnal ASSETS, Volume 2, No. 2

Karim, Adiwarman A., 2008,â€Ekonomi Mikro Islami,â€Edisi Ketiga, Jakarta, Rajagrafindo Persada

Khaf, Monzer, 1995,†Ekonomi Islam: Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam,†Penerjemah Machnun Husein, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.

Mangkasoro, Gangsar, 2013,â€Empat Golongan Manusia,†http://www.kompasiana.com/gangsar/empat-golongan-manusia

Munir F, Awan A, Hamdani NH, S., (2011), The Impact of Worship on Individual’s Wellbeing. 3rd SAICON Conference. Retrieved from http://saicon2011.ciitlahore.edu.pk/Business Ethics/11-1195 fozia munir.pdf

Prodjo, W. Puspo, 1986,†Filsafat Moral,†Bandung: Remaja Rosda Karya, h. 7

Pujiyono, Arif (2006),Teori Konsumsi Islam, Jurnal Dinamika Ekonomi, Vo.3 No.2, Desember.

Qardhawi, Yusuf, (1997), “Norma dan Etika Ekonomi Islamâ€.Jakarta, Gema Insani

Sarwono, (2009), Analisis Perilaku Konsumen Perspektif Ekonomi Islam, INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol.8, No. 1, 41 -53.