Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal sebagai Upaya Mengatasi Disparitas Pendapatan Antar Daerah di Provinsi Jawa Tengah
Abstract
mengalami kecenderungan penurunan sejak tahun 2005-2009, yakni dari semula
laju pertumbuhan sebesar 5,35% di tahun 2005 turun menjadi 4,7% di tahun 2009.
Pertumbuhan ekonomi dari 35 Kabupaten / kota di Jawa Tengah juga menunjukkan
kondisi yang timpang yang mengindikasikan adanya disparitas pendapatan antar
daerah di Provinsi Jawa Tengah. Disparitas pendapatan antar daerah dapat
menyebabkan permasalahn pembangunan dan ketidakstabilan perekonomian. Salah
satu upaya mengurangi disparitas pendapatan adalah pengembangan potensi
ekonomi lokal yang dimiliki masing-masing daerah terutama daerah tertinggal.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat disparitas pendapatan yang
terjadi antar kota dan kabupaten, mengelompokkan dan mengidentifikasi
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang tergolong daerah tertinggal,
menganalisis sektor-sektor yang berpotensi dikembangkan sebagai salah satu
pengembangan ekonomi lokal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada
kabupaten/kota yang tergolong tertinggal dalam upaya pemerataan distribusi
pendapatan di Provinsi Jawa Tengah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adisasmita, Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Edisi pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ahmad, Abdul Aziz. 2007. “Analisis Sektor-Sektor Ekonomi dengan Potensi Unggulan
di Kabupaten/Kota Se-Provinsi Jawa Tengah Tahun 2000-2004â€. Dalam Jurnal
Ekonomi dan Studi Pembangunan, Volume 8 No. 2. Hal 142-153 Purwokerto:
FE Universitas Jenderal Soedirman
Arsyad, Lincolin, 1999. Pengantar Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah. Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Basri, Faisal. 2002. Perekonomian Indonesia: tantangan dan Harapan Bagi
Kebangkitan Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Badan Pusat Statistik, 2006-2010. Jawa Tengah Dalam Angka. BPS Provinsi Jawa
Tengah.
Badan Pusat Statistik, 2006-2010, Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa
Tengah. BPS Provinsi Jawa Tengah
Dumairy. 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, M. 2002. Analisis Spasial dan Regional: Studi Aglomerasi dan Kluster
Industri Indonesia. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
Kuncoro, M. 2004. Otonomi & Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan,
Strategi dan Peluang. Jakarta: Erlangga.
Ma’ruf, Ahmad. 2009. “Anatomi Makro Ekonomi Regional: Studi Kasus Provinsi
DIYâ€. Dalam Jurnal Jejak, Volume 2 No. 2. Hal 114-125. Yogyakarta: FE
Universitas Muhamadiyah.
Muhsin. 2007. “Analisis Disparitas Pendapatanâ€. Dalam Jurnal Ekonomi dan
Manajemen Dinamika. Volume 16. No. 2. Hal 279-299. Semarang: FE
Universitas Negeri Semarang.
Prasetyo, P. Eko. 2009. Fundamental Makro Ekonomi. Cetakan pertama.Yogyakarta:
Beta Offset Yogyakarta.
Sudarmono, Mulyanto. 2006. “Analisis Transformasi Struktural, Pertumbuhan Ekonomi
dan Ketimpangan Antar Daerah Di Wilayah Pembangunan I Jatengâ€. Fakultas
Ekonomi UNDIP. Semarang, Tesis.
Supono, Prasetyo. 1993. Analisis Shift-Share: Perkembangan dan Penerapan. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia.
Syafrizal. 1997. Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah Indonesia
Bagian Barat. Majalah Prisma No 3 Maret 1997 hal 27-38. LP3ES.
Tarigan, Robinson. 2006. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Cetakan ketiga.
Jakarta: Bumi Aksara.
Todaro, Michael. P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi Ketujuh (Alih
Bahasa oleh Haris Munandar). Jakarta: Erlangga.
Todaro, Michael. P., & Smith, Stephen. C.2006a. Pembangunan Ekonomi Edisi
Kesembilan. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Todaro, Michael. P., & Smith, Stephen. C.2006b. Pembangunan Ekonomi Edisi
Kesembilan. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.