DARI PIAGAM MADINAH KE PLURALITAS KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD SAW

Nandang HMZ

Abstract


Piagam Madinah merupakan dokumen sejarah yang paling modern pada jamannya. Ia mengatur kehidupan umat beragama dari multi-budaya dan multi-agama. Piagam ini merupakan konstitusi yang mengatur berbagai kepentingan dari berbagai lapis agama dan kelompok agar dapat melakukan semua aktivitas dan agendanya dengan baik. Sehingga masyarakat dapat hidup tenteram dalam bingkai kepemimpinan Rasulullah Saw. Secara baik dan tanpa ada gangguan dan rintangan dari kelompok lain. Karenanya semua masyarakat dapat berakitivitas dengan baik sesuai dengan aspirasi mereka. Masyarakat yang beraneka ragam selalu memberikan dapat melakukan komunikasinya tanpa tersekat batasan-batasan agama. Semua itu dapat berjalan dengan baik karena adanya kepemimpinan yang kharismatik dan pluralistik dari Rasulullah. Makalah membahas berbagai aspek kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. Meski sebagai pemimpin Arab waktu itu, namun kepemimpinannya melampaui batasan-batasan kebangsaan dan wilayah geografis. Sehingga konstitusi yang beliau bangun melampaui aspek kemanusiaan yang ada. Piagam Madinah menginspirasi tumbuh kembangnya masyarakat madani dan masyarakat sipil (civil society) di era global ini.

Keywords


Piagam Madinah, Pluralitas kepemimpinan, Kepemimpinan Nabi Saw., dan Civil society

Full Text:

PDF

References


Al-Bukhari, Shahih Al-Bukhârîdalam Al-Maktabat Al-SyâmilahVersi Al-Ishdar Al-Rasmi Al-Awwal li Al-Maktabat Al-Syâmilah.

Azhary, Muhammad Tahir, 1992, Negara Hukum (Studi tentang Prinsip-prinsipnya Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya Pada Periode Madinah dan Masa Kini), Jakarta: Bulan Bintang.

Baqi, Muhammad Fuad Abdul, Al-Mu`jam al-Mufahras li Alfâzh al-Qur`ân al-Karîm dalam Al-Maktabat Al-SyâmilahVersi Al-Ishdar Al-Rasmi Al-Awwal li Al-Maktabat Al-Syâmilah.

Budiardjo, Miriam, 1981, Partisipasi dan Partai Politik, Jakarta: Gramedia.

Eriyanto, 2006, Analisis Wacana, Pengantar Analisis Media, Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.

Faruqi, Ismail R., 1985, Pengalaman Keagamaan dalam Islam, Terj. PLP2M, Yogyakarta.

Ghazali, Adeng Muchtar, 2004, Beragama dan Keberagamaan Dalam Konteks Perbandingan Agama, Bandung: Pustaka Setia.

Haikal, Muhammad Husein, 1979, Sejarah Hidup Muhammad, Jakarta: Pustaka Jaya.

Hari, Syamsudin C, 1998, "Spiritualitas dan Keberbagaian Agama" dalam Andito (ed), Atas Nama Agama, Bandung: Pustaka Hidayah.

Hasyim, Umar, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam sebagai Dasar Menuju Dialog dan Kerukunan Antar Agama, Surabaya: PT. Bina Ilmu, t.t., hlm. 350-351.

Hidayat, Komaruddin, "Ilmu Perbandingan Agama: Ketegangan Antara Dialog dan Dakwah" dalam Jurnal Ulumul Qur'an, No. 4, Vol. IV, Tahun 1993.

Hidayat, Komaruddin, 2002, “Lingkup dan Metodologi Studi Agama-Agama†dalam Mursyid Ali (ed.), Studi Agama-Agama.

Ibn al-Mandzur, Jamaluddin Muhammad bin Mukram, t.t., Lisân al-‘Arab. Beirut: Dar Shadir. Cet. ke-1. Jilid 7

Ibn Khaldun, Tarikh Ibn Khaldun, 1979, Bairut, Libanon: Dar Al-Fikr, Juz I.

Ibnu Faris, Mu`jam Maqâyîs fî al-Lughah, dalam Al-Maktabat Al-SyâmilahVersi Al-Ishdar Al-Rasmi Al-Awwal li Al-Maktabat Al-Syâmilah.

Ibnu Hisyam, al-Sîrah al-Nabawiyyah, I dalam Al-Maktabat Al-SyâmilahVersi Al-Ishdar Al-Rasmi Al-Awwal li Al-Maktabat Al-Syâmilah.

Ibnu Katsir, Al-Sîrat Al-Nabawiyat li ibni Katsîr, Al-Bidâyat wa Al-Nihayat, Juz II, dalam Al-Maktabat Al-SyâmilahVersi Al-Ishdar Al-Rasmi Al-Awwal li Al-Maktabat Al-Syâmilah.

Ibnu Manzhur, Lisan al-'Arab dalam Al-Maktabat Al-SyâmilahVersi Al-Ishdar Al-Rasmi Al-Awwal li Al-Maktabat Al-Syâmilah.

Imarah, Muhammad, 1997, al-Ta’addudiyyah: al-Ru’yat al-Islâmiyyah wa al-Tahaddiyyat al-Gharbiyyah, Mesir: Dar al-Nahdhah.

Ismail Raji al-Faruqi (ed.), Trialog Tiga Agama Besar: Yahudi, Kristen, Islam, alih bahasa Joko Susilo Kahhar dan Supriyanto Abdullah, Cet. I, Surabaya : Pustaka Progressif, 1994, hlm. 12.

Josef van Ess, "Islam dan Barat Dalam Dialog", dalam Tamara, M. Nasir (ed), 1996, Agama dan Dialog Antar Peradaban, Jakarta: Yayasan Paramadina.

Latif, Yudi, 2007, "Tafsir Sosiologis Piagam Madinah", dalam Islam, HAM, dan Keindonesiaan (Refleksi dan Agenda Aksi untuk Pendidikan Agama), Editor: Fajar Riza Ul Haq dan Endang Tirtana, Jakarta: Ma'arif Isntitute for Culture and Humanity.

Lewis, Bernard, 1994, Bahasa Politik Islam, Alih Bahasa Ihsan Ali-Fauzi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

Ma'arif, Ahmad Syafi'i, 1993, Islam, Politik, dan Demokrasi di Indonesia, Jakarta: LEPENAS.

Madjid, Nurcholish, 1983. Cita-Cita Politik Kita, Jakarta: LEPENAS.

Mas’oed, Mochtar dan Collin Mall, Andrew; 1990. Perbandingan Sistem Politik, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Misrawi, Zuhairi, 2009, Madinah, Kota Suci, Piagam Madinah, dan Teladan Muhammad Saw., Jakarta: Kompas.

Muslim, Sahih Muslimdalam Al-Maktabat Al-SyâmilahVersi Al-Ishdar Al-Rasmi Al-Awwal li Al-Maktabat Al-Syâmilah.

Nasution, Harun, 1986. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jakarta, UI Press.

Pulungan, J. Pulungan, 1994. Prinsip-Prinsip Pemerintahan dalam Piagam Madinah Ditinjau dari Al-Quran, Jakarta: RajaGrafindo.

Pulungan, J. Pulungan, 2002, Universalisme Islam, Jakarta: Moro Segoro Agung.

Salman, Abdul Malik, 1993. al-Tasâmuh Tijâh al-Aqaliyyât ka Dharûratin li al-Nahdhah. Kairo: The International Institute of Islamic Thought

Seokanto, Soerjono, 1990, Sosiologi, Suatu Pengantar, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Shihab, Muhammad Quraish, 2002, Tafsir Al-Misbah, Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Jakarta: Lentera Hati.

Shihab, Alwi, 1999, Islam Inklusif: Menuju Sikap Terbuka Dalam Beragama, Bandung: Mizan, Cet. VII.

Sjadzali, Munawir, 1993, Islam dan Tata Negara (Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran), Jakarta: UI-Press

Sukardja, Ahmad, 1995, Piagam Madinah dan Undang-Undang Dasar 1945 (Kajian Perbandingan Tentang Dasar Hidup Bersama Dalam Masyarakat Yang Majemauk), Jakarta: UI Pressx