HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PENDIDIKAN PADA REMAJA TUNA RUNGU DI SLBB “PANCARAN KASIH†CIREBON

Yuli Aslamawati, Sobari Sobari, Devi Laisya Utami

Abstract


50% remaja SLBB "Pancaran Kasih" Cirebon yang berusia 17 tahun – 21
tahun, tidak mengetahui apa yang akan mereka lakukan di masa depan. Mereka
ragu untuk memiliki cita-cita, belum menentukan langkah apa yang akan dia
lakukan setelah lulus sekolah serta tidak memiliki rencana untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi baik yang sifatnya formal maupun non
formal. Dalam hal ini orientasi masa depan bidang pendidikannya tidak jelas.
Telusuran lebih lanjut menunjukkan mereka memiliki konsep diri yang negative.
Tidak percaya diri dalam menghadapi masa depan, merasa pesimis dan
menganggap dirinya tidak mampu berbuat sesuatu seperti layaknya orang normal.
Hal ini bertentangan dengan pembinaan dalam proses pendidikan dan pengajaran
selama ini yang di arahkan pada optimalisasi pengembangan kemampuan,
memotivasi para siswanya agar mampu berinteraksi dan bersaing dengan orang
normal. Serta adanya upaya agar siswa dapat lebih jelas menentukan arah
pendidikan di masa depan yang akan dicapai serta dapat menyalurkan
kemampuannya dalam bidang tertentu. Penelitian menggunakan metoda
korelasional, dengan menggunakan alat ukur skala dari variable konsep diri dan
Orientasi Masa Depan, pada semua anggota populasi sebanyak 12 orang. Dengan
uji statistic Rank Spearman, rs = 0,84; dengan ï¡ = 0,05. Artinya semain negative
Konsep Diri semakin negative Orintasi Masa Depan Bidang Pendidikannya.


Keywords


Konsep Diri, Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan, SLB “B”

Full Text:

PDF

References


Ancok, Djamaludin, 1989, Teknik Penyusunan Skala Pengukuran, Yogyakarta, Pusat

Penelitian Kependudukan Universitas Gajah Mada.

Andi Mappiare, 1982, Psikologi Remaja, Surabaya, Usaha Nasional.

Burns, R.B., Eddy (alih bahasa), 1993, Konsep Diri Teori Pengukuran, Perkembangan

dan Perilaku, Jakarta, Arcan.

Hurlock, Elizabeth B, 1974, Personality Development.

Nurmi, .IE, 1987, DeAge, Sex, SocialClass, andQualityofFamilyInteraction as

Terminants of Adolessence Future Orientation: A Development Task

Interpretation, Adolessence 22, Helsinki.

______1989, How Do Adolessence See Their Future ? A Review of The Development

ofFuture Orientation and Planning, University of Helsinki, Dept. of Psychology,

Research Reports no.11, Helsinki.

______The Development of Future Orientation in A Life Span Context, University of

Helsinki, Departement of Psychology, Research Report nO.13, Helsinki.

Sastrawinata, Emon, (Ed), 1976, Pendidikan Anak Tuna Rungu, Jakarta, Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Siegel, Sidney, (terjemahan), 1992, Statistik Non Parametrik untuk IImu-/lmu Sosial,

Jakarta, Gramedia.

Singarimbun, Masri, Sofian Efendi (Ed), 1995, Metode Penelilian Survai, Edisi Revisi,

Jakarta, LP3ES.

Sudjana, 1982, Metoda Statislik, Bandung, Tarsito.

Suharsimi Arikunto, 1995, Manajemen Penelitian, Cetakan Ketiga, Jakarta, PT Ribeka

Cipta.

Sulaeman, Dadang, DR, 1995, Psikologi Remaja : Dimensi-Dimensi Perkembangan,

Bandung,