ARAH BARU REFORMASI BIROKRASI DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH PASCA UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

Moh Waspa Kusuma Budi

Abstract


Arah baru reformasi birokrasi dalam pemilihan kepala daerah dimulai sejak ditetapkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Aparatur birokrasi “dijagaâ€dari keterlibatan dan dilibatkannya dalam pilkada melalui konsep netralitas birokrasi. Apakah di dalam pelaksanaan pilkada melalui Undang-undang tersebut selanjutnya aparat birokrasi dapat bersikap netral tidak terlibat dan dilibatkan dalam politik? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah, melalui teknik observasi, teknik dokumentasi, dan teknik wawancara terhadap calon kepala daerah dan pejabat structural yang masuk dalam “tim sukses tersembunyiâ€.Bagi calon yang masih menduduki jabatan publik menggunakan pengaruh dari jabatannya. Demikian pula bagi PNS yang menduduki jabatan eselon tertentu tetap melibatkan diri dengan memberikan dukungan kepada calon kepala daerah yang diyakini akan memenangkan pilkada. Harapannya adalah “rente†transaksional jabatan structural dikemudian hari. Bahkan pasca pelaksanaan pilkada, aparat birokrasi yang berbeda dukungan akan menjadi “korban politik†kepala daerah terpilih, yang ditandai oleh “gerakkan non-job†terhadap pejabat eselon yang tidak mendukungnya. Kesimpupan dalam penelitian ini adalah bahwa betapapun arah baru reformasi birokrasi dalam pilkada yang diupayakan melalui terbitnya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, namun ternyata hal ini belum bisa berjalan dengan maksimal. Aparat birokrasi masih saja ditarik-tarik masuk dalam ruang politik praktis pilkada.

Keywords


Reformasi Birokrasi, Pilkada, Aparatur Sipil Negara (ASN)

Full Text:

PDF

References


Agus Heruanto Hadna, 2010. Simbiosis Mutualisme antara Birokrasi dan Politik di Daerah, PT. Gava Media, Yogyakarta. Dalam Wahyudi Kumorotomo, Dkk. 2010. Reformasi Aparatur Negara di Tinjau Kembali, PT. Gava Media, Yogyakarta.

Albrow, Martin (Terjemahan)., 1996. Birokrasi, PT. Tiara Wacana, Yogyakarta.

Azhari, 2011. Mereformasi Birokrasi Publik Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Batinggi, A., 1998. “Manajemen Pelayanan Umum, Materi Pokok IPEM-4429 Universitas Terbuka.

Budi, Moh. Waspa Kusuma, 2010. Birokrasi, Kepemimpinan dan Pelayanan Publik, STISIPOL Dharma Wacana Metro, Metro.

Budi, Moh. Waspa Kusuma, 2013. Kepemimpinan Kepala Daerah Model Pendekatan Persuasif dan Dialogis (Belajar dari Kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta), Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional: Transformasi Kepemimpinan Nasional Menuju Masyarakat Madani, Fisip Universitas Terbuka, Tangerang. (Dapat diakses on-line di www.semnas.fisip.ut.ac.id)

Ismail, 2009. Politisasi Birokrasi, Penerbit Ash- Shiddiqy Press, Malang.

Marijan, Kacung, 2006. Demokratisasi Di Daerah (Pelajaran dari Peilkada Secara Langsung), Penerbit atas Kerjasama Pustaka Eureka dan PusDeHam, Surabaya.

Thoha, Miftah, 2005. Birokrasi dan Politik di Indonesia, Rajawali Press, Jakarta.