EFEK ANTI DIARE EKSTRAK AIR UMBI SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens) PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus)

Dini Paramita Defrin

Abstract


Diare merupakan penyebab kematian ke-13 dari 22
penyebab kematian di Indonesia. Pengobatan diare pada
umumnya adalah Oral Rehidration Solution (ORS), makanan
rendah serat, suplemen zinc, probiotik dan pemberian obat
antidiare. Terdapat beberapa alternatif pengobatan diare. Salah
satu alternatif adalah pemberian obat tradisional. Alternatif
pengobatan diare yang diamati pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan sarang semut. Tujuan penelitian ini adalah
melihat efek ekstrak air umbi sarang semut terhadap penurunan
frekuensi defekasi dan peningkatan konsistensi feses pada mencit
yang diinduksi magnesium sulfat.
Penelitian ini merupakan penelitian rancangan acak lengkap
yang dilakukan pada 4 kelompok mencit yaitu kelompok kontrol
positif diberi pangan dan air minum, kontrol negatif diberi
magnesium sulfat dan air minum, kelompok percobaan diberi
magnesium sulfat0,039 gram dan ekstrak air umbi sarang semut
dosis 0,052 gram per pemberian dan kelompok pembanding
diberi magnesium sulfat 0,039 gram dan kaolin pektin 0,26 ml.
Hasil uji kruskall wallis terhadap efek antidiare ekstrak air
umbi sarang semut dan kaolin pektin didapatkan bahwa ekstrak
air umbi sarang semut memiliki efek meningkatkan konsistensi
feses lebih kuat dibandingkan dengan kaolin pektin. Jika
dibandingkan dari penurunan frekuensi defekasi, tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara ekstrak air umbi sarang semut
dan kaolin pektin dalam hal penurunan frekuensi defekasi.


Keywords


obat tradisional, ekstrak air umbi sarang semut, magnesium sulfat, kaolin pektin, antidiare.

Full Text:

PDF

References


Ahmadu AA, Zezi AA, Yano AH. Anti-Diarrheal Activity of

the Leaf Extracts of Daniellia Oliveri Hutch and Dalz

(Fabaceae) and Ficus Sycomorus Miq (Moraceae). African:

African Journal; 2007, [Online] [Diunduh pada 19 Juni 2010]

Tersedia dari

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2816518/

Clinton C, ND. Plant tannins: A novel approach to the

treatment of ulcerative colitis, USA: Natural Medicine

Journal, vol 2, 2009. p. 1-3

Dinas Kesehatan Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat. Tabel

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2007. Bandung:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2008. P. 31

Eilif A. A Practitioners Perspectives, Traditional Tannin-

Treatment Against Intestinal Parasites in Sheep and Cattle.

[Online] [Diunduh pada 15 April 2010] Tersedia dari

www.ethnobotanyjournal.org/vol1/i1547-3465-01-031.pdf

Fauci AS , Harrison’s principle of internal medicine, 17th

edition, USA: Mc Graw Hill; 2008. p. 249-250

Friedman SL, Mc RQ, Kenneth, Grendell JH. Current

Diagnostic & Treatment in Gastroenterology. 2nd Edition,

USA: Mc Graw Hill; 2003. p. 301-308

Herva GPS, Frutos E, Serrano RA. Manteco , Giraladez FJ.

Effect of tannic acid on rumen degradation and intestinal

digestion of treated soya bean meals in sheep.

Cambridge:Journal of Agricultural Science; 2002. p. 305

Katolen Y. Medical Herbalist Herbs for Digestive Function.

[Online] [Diunduh pada 15 April 2010] Tersedia dari

www.katolenyardley.com

Katzung G, Bertram, Basic and Clinical Pharmacology. Tenth

Edition. USA: Mc Graw Hill; 2007. p. 1023-1234

McPhee SJ, Papadakis MA. Current Medical Diagnosis &

Treatment, Forty-Sixth Edition. USA, Mc Graw Hill; 2007. p.

-560

Reuters T. Magnesium sulfate wolter kluwer health. 2009

[Online] [Diunduh pada 19 Juni 2010]Tersedia dari

http://www.drugs.com/mtm/magnesium-sulfate.html

Rehman SU, Almast K, Shahzadi N. Effect of time and

temperature on infusion of tannins from commercial brands of

tea. [Online] [Diunduh pada 1 April 2010]

Tersedia dari http://www.ijab.org

Rehman SUr, Kausar A, Shahzadi N, Nighat B, Asima S.

Effect of Time and Temperature on Infusion of Tannins from

Commercial Brands of Tea, India: Health Journal; 2004, p:70-

Robert MK, Nelson WE. Nelson textbook of pediatrics. 18th

edition. Philadelphia: Sauders; 2007. p. 1613-1616

Robert NJ, Els NV, Danny EC, Petra BG, Klaske NV, Paul

AM. Flavonoids, a review of probable mechanisms of action

and potential applications. USA JNHE 2001. p .418-419

Reuter T. Kaolin and Pectin, 2010, [Online] [Diunduh pada

Juni 2010] Tersedia dari,

http://www.drugs.com/cdi/kaolin-pectin.html




License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0