PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL UNTUK PENGEMBANGAN POTENSI ORGANIK DAN AGRIBISNIS GUNA MEWUJUDKAN KAMPUNG ORGANIK DI KABUPATEN PANDEGLANG

Andi Apriany Fatmawaty, C. Andjar Astuti, Nuniek Hermita

Abstract


Kecamatan Mandalawangi merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten yang masyarakat lokal berpenghasilan utama pertanian. Kegiatan pertanian di kecamatan tersebut berlangsung terus menerus dengan sistem pertanian menggunakan pupuk kimia, sehingga keberlangsungan tingkat kesuburan dan produktivitas semakin hari semakin menurun. Penggunaan bahan organik dalam sistem pertanian belum menjadi perhatian masyarakat, sehingga peningkatan produktivitas berdampak pada tingkat kesuburan dan lingkungan yang menurun. Dengan pola pemikiran tersebut sehingga mencoba menggalakan program kampung organik, dengan harapan kampung tersebut menjadi pilot project bagi kampung lain disekitarnya. Tujuan jangka panjang dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini untuk mewujudkan kampung organik melalui pengelolaan dan pengembangan potensi pertanian organik dan agribisnis, sehingga diharapkan dapat meningkatan produksi tanaman pertanian yang ramah lingkungan. Secara garis besar, metode/pendekatan yang digunakan agar upaya mewujudkan kampung organik melalui pengembangan potensi pertanian organik dan sistem agribisnis secara menyeluruh dan simultan ke masyarakat tepat sasaran sehingga terjadi peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat adalah partisipatif, Focus Group Discussion (FGD) dengan alat analisis Descriptive. Setiap kegiatan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi, yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui gelar teknologi, temu aplikasi paket teknologi, temu usaha/agribisnis, temu lapang (seperti penyuluhan secara berkelanjutan tentang pengelolaan dan pemanfaatan potensi pertanian organik). Adapun hasil Kegiatan yang telah dilakukan antara lain: Pelatihan pembuatan pupuk organik dengan melibatkan warga sekitar menggunakan limbah organik dilingkungan rumah, sosialisasi dan pemanfaatan potensi dan limbah pertanian menjadi produk unggulan, kegiatan penanaman, sosialisasi dan pembuatan kebun percontohan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) di pekarangan rumah dengan memanfaatkan barang bekas rumah tangga, pelatihan pembuatan kerajinan tangan dari cengkeh, dan sosialisasi pemanfaatan potensi desa pada usia remaja.


Keywords


Potensi Pertanian, Organik, Agribisnis, Kampung Organik

Full Text:

PDF

References


Ashari, Et all. 2012. Potensi dan Prospek Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Mendukung Ketahanan Pangan. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Volume 30 No. 1 hal 13-30.

Eliyas. S, 2008. Pertanian Organik Solusi Hidup Harmoni dan Berkelanjutan. Penebar Swadaya. Jakarta

Pracaya, 2002. Bertanam Sayuran Organik. Penebar Swadaya. Jakarta.

Setiana. L. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Ghalia Indonesia. Bogor.

Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kasinus. Yogyakarta.

Sunarjono, H. 2004. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta

Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan. Kanisius. Yogyakarta.

Van Steenis. 2005. Flora. Pradnya Paramita. Jakarta. 485 halaman.

Yuliarti, N., 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Lily Publisher. Yogyakarta.

Zulkarnain. 2009. Dasar-dasar Hortikultura. Bumi Aksara. Jakarta. 336 halaman

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31527/4/Chapter%20II.pdf (di akses tanggal 01 Maret 2017).




License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0