STRATEGI PENATAAN RUANG TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING KALIMANTAN TENGAH

Ernady Syaodih

Abstract


Taman Nasional Tanjung Puting sebagai Cagar biosfer berdasarkan
strategi Seville (Unesco) dirancang untuk menjawab salah satu dari pertanyaanpertanyaan
terpenting yang dihadapi dunia saat ini: Bagaimana kita dapat
menyelaraskan konservasi keanekaragaman hayati dengan pemanfaatan sumber
daya alam secara lestari?. Dalam kenyataannya saat ini, Taman Nasional Tanjung
Puting belum sesuai kriteria cagar biosfer. Pemanfaatan lahan disekitar Taman
Nasional cenderung berkembang kegiatan yang kurang sesuai dengan fungsi
konservasi Taman Nasional. Disamping itu juga terjadi berbagai berbagai ancaman
serius bagi Taman Nasional seperti penangkapan satwa, pembalakan liar,
penambangan emas, dan kebakaran hutan. Penelitian ini ditujukan untuk
mengidentifikasi persoalan Taman Nasional Tanjung Puting serta merumuskan
strategi-strategi untuk mengatasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
ialah metode kualitatif. Metode ini digunakan agar diperoleh gambaran yang
menyeluruh dari kondisi nyata di lapangan . Metode analisis yang digunakan
menggunakan metode SWOT. Hasil penelitian dalam Penataan Taman Nasional
Tanjung Puting adalah Taman Nasional Tanjung Puting memiliki kelemahan
dalam pengamanan batas, adanya potensi kebakaran hutan, lemahnya sistim
control keamanan, lambatnya rehabilitasi lahan kritis di kawasan TN Tanjung
Putting, belum optimalnya kerjasama kemitraan dan perlindungan hutan,
pemberdayaan masyarakat, adanya desa-desa enclave, manajemen kawasan,
pengelolaan keanekaragaman hayati, pengelolaan jasa lingkungan,
penyelenggaraan pendidikan konservasi, penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan.


Keywords


Penataan Ruang, Strategi, Taman Nasional.

Full Text:

PDF

References


Carpenter, Phillips L., dkk. (1975). Plant in the Landscape. San Fransisco: Wh. Freeman and Company.

Creswell, John W. (2008). Educational Research: Planning, Conducting and Evaluating Quantitative and

Qualitative Research. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson-Merril Prentice Hall.

Creswell, John W. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design. Thousand Oaks, Sage Publication.

Garret Eckbo. (1988). Urban Landscape Design, Element and to the Concept, Graphic. Sha Publishing

Co Ltd.

Hill, WF. (1995). Landscape Handbook for The Tropics. USA: Packard Publishing Book.

Laurie. M. (1975). An Introduction to Landscape Architecture. American Publisher.

McMillan, James H. (2008). Educational Research: Fundamentals for the Consumer. Boston: Pearson.

McMillan, James H. and Schumacher, Sally. (2001). Research in Education. A Conceptual Introduction.

New York: Longman.

Motloch, JL. 1991. Introduction to Landscape Design. New York: Van Nostrand Reinhold.

Moleong, L. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung; Remaja Roosda Karya.

Muhadjir, Noeng (2002), Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta, Rake Sarasin.

Nasution, S. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Transito.

Newton NT. 1971. Design on the Land. (The Development of Landscape Architecture).

Reid G.W. (1993). From Concept to Form in Landscape Design. New York: Van Nostrand

Reinhold.

Rubenstein, HM. (1968). A Guide to Site and Environmental Planning. John Walley & Sons, Inc.

Rustam Hakim. (1988). Unsur-Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap. Jakarta: Bina Aksara.

Rustam Hakim. (2003). Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap, Jakarta: Penerbit Bina Aksara.

Simonds, J.O. (1997). Landscape Architecture Third Edition. New York: McGraw Hill Book.

Renstra TNTP 2010-2014.

Review RTPN TNTP 2009-2029.

Statistik Balai Taman Nasional TAnjung Putting (2011).




License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0