STUDI AWAL KANDUNGAN ANTOSIANIN PADA BUAH CANTIGI UNGU (VACCINIUM VARINGIAEFOLIUM (BL.) MIQ.) YANG BERPOTENSI SEBAGAI SUPLEMEN ANTIOKSIDAN

Esti Rachmawati Sadiyah, Reza Abdul Kodir

Abstract


Cantigi ungu (Vaccinium varingiaefolium (Bl.) Miq.) merupakan salah
satu tumbuhan yang tumbuh alami di pulau Jawa. Buahnya berwarna hitam
kebiruan dan mengindikasikan terkandungnya antosianin yang berpotensi sebagai
antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan telaah fitokimia awal
terhadap kandungan antosianin pada buah matang cantigi ungu. Secara
keseluruhan penelitian dibagi menjadi enam tahap, yaitu; (1) pengumpulan bahan,
(2) determinasi serta pengamatan makroskopik dan mikroskopik tumbuhan, (3)
ekstraksi menggunakan campuran air, asam trifluoroasetat dan asetonitril yang
diikuti dengan penapisan flavonoid, (4) pemurnian dengan kromatografi kolom
menggunakan fasa diam berupa resin poliakrilik Amberlite XAD-7 dan tiga
komposisi fasa gerak, (5) identifikasi menggunakan spektrofotometri UV-Vis, serta
(6) analisis data. Kandungan antosianin dapat terlihat pada hasil identifikasi yang
menunjukkan adanya serapan pada panjang gelombang 533 dan 536 nm.
Berdasarkan hasil tersebut, diduga jenis aglikon antosianin yang terkandung dalam
sampel adalah sianidin dan peonidin.


Keywords


Cantigi ungu (Vaccinium varingiaefolium (Bl.) Miq.), buah, antosianin.

Full Text:

PDF

References


Andersen, Ø. M. dan Markham K. R., (2006). Flavonoids: Chemistry, Biochemistry, and Applications,

United States of America: Taylor and Francis Group.

Backer, C. A. dan van Den Brink R. C. B., (1965). Flora of Java (Spermatophytes Only) Volume II,

Groningen – Netherland: N.V.P. Noordhoff.

Burdulis, D., Ivanauskas L., Dirsė1 V., S. Kazlauskas, dan Ražukas A., (2007). “Study of diversity of

anthocyanin composition in bilberry (Vaccinium myrtillus L.) fruitsâ€. Medicina (Kaunas); 43 (12).

Byamukama, R., Jordheim M., Kiremire B., Namukobe J., dan Andersen Ø. M., (2006), “Anthocyanins

from flowers of Hippeastrum cultivarsâ€, Scientia Horticulturae 109: 262–266.

Harborne, J. B. (1987), Metode Fitokimia, Terbitan Kedua, Terjemahan Padmawinata, K. dan Soediro, I.,

Bandung: Penerbit ITB.

Kähkönen, M. P., Heinämäki J., Ollilainen V., dan Heinonen M., (2003). “Berry Anthocyanins: Isolation,

Identification and Antioxidant Activitiesâ€, J.Sci.Food.Agric 83:1403–1411.

Lila, M. A. (2004). “Plant pigments and human health†dalam Davies, K. (editor). Plant Pigments and

Their Manipulation (Annual Plant Reviews, volume 14). United States of America: Blackwell

Publishing, Ltd., pp. 248-274

Markham, K. R., (1988). Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Terjemahan Padmawinata, K., Bandung:

Penerbit ITB.

World Health Organization. (2009). WHO Monographs on Selected Medicinal Plants volume 4, Geneva

Switzerland: WHO Press., pp 210-225

Vergara, C., D. Von Baer, Hermosin I., Ruiz A., Hitschfeld M. A., Castillo N., dan Mardones C., (2009).

“Anthocyanins That Confer Characeristic Color To Red Copihue Flowers (Lapageria rosea)â€, J.

Chil. Chem. Soc., 54: 2.




License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0