PENGARUH PENGGUNAAN KOMBINASI EKSTRAK BAWANG PUTIH DAN KUNYIT TERHADAP HASIL LABORATORIUM KLINIK PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

Umi Yuniarni, Elin Yulinah Sukandar, I Ketut Adyana, Primal Sudjana

Abstract


Uji klinik sebelumnya menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak bulbus
bawang putih (Allium sativum Linn.) dan rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.).
pada dosis 2,4 mg/hari dilaporkan dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa
secara bermakna pada penderita diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2). Penelitian ini
bertujuan menganalisis keamanan penggunaan kombinasi ekstrak tersebut
berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium klinik terhadap parameter fungsi
organ dibandingkan dengan obat standar glibenklamid dosis 5 mg/hari. Penilaian
dilakukan terhadap parameter fungsi hati, ginjal, jantung dan tekanan darah, lipid
serta hematologi antara sebelum dan sesudah terapi setiap 2 minggu sekali selama
3 bulan. Desain penelitian dilakukan secara acak, paralel dan tersamar ganda.
Kriteria inklusi meliputi penderita DM tipe-2 dengan atau tanpa disertai
dislipidemia yang belum pernah mendapatkan terapi dengan obat antidiabetes
ataupun insulin sebelumnya pada pria atau wanita usia > 35 tahun. Subyek yang
mengikuti penelitian berjumlah 32 orang pasien intention to treat. Hasil
pemeriksaan minggu ke-12 setelah terapi dibandingkan terhadap minggu ke-2
setelah diet menunjukkan tidak adanya perubahan terhadap hasil pemeriksaaan
laboratorium klinik pada pasien Diabetes mellitus Tipe 2 yang menggunakan
kombinasi ekstrak bawang putih dan kunyit.


Keywords


kombinasi ekstrak bawang putih dan kunyit, diabetes melitus tipe 2, antidiabetes oral.

Full Text:

PDF

References


Ame Suciati (2008). Uji Khasiat Antidiabetes Kombinasi Ekstrak Bulbus Bawang Putih (Allium sativum

Linn.) dan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) dengan Pembanding Glibenklamid pada

Penderita Diabetes Melitus Tipe 2, Tesis, Institut Teknologi Bandung.

Dewi Mardiah (2007). Khasiat Penurunan Kadar Glukosa Darah Kombinasi Ekstrak Bulbus Bawang

Putih dan Rimpang Kunyit pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 yang disertai Dislipidemia, Tesis,

Institut Teknologi Bandung.

DiPiro J.T., Talbert R.L., Yee G.C., Matzke G.R., Wells B.G. dan Posey L.M. (2002). Pharmacotheraphy

: A Patophysiologic Approach, Mc Graw Hill, New York, 1335-1355.

Naik R.S., Mujumdar A.M. dan Ghaskadbi S. (2004). Protection of Liver Cells from Ethanol Cytotoxicity

by Curcumin in Liver Slice Culture in Vitro, Journal of Ethnopharmacology, 95 : 31-37.

PERKENI (2006). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia.

Vimal V. dan Devaki T (2004). Hepatoprotective Effect of Allicin on Tissue Defense System in

Galactosamine/Endotoxin Challenged Rats, Journal of Ethnopharmacology, 90, 151–154.




License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0