PRODUKSI DAN KUALITAS ASAP CAIR DARI BERBAGAI JENIS BAHAN BAKU

Yusnaini Yusnaini, Indah Rodianawati

Abstract


Bahan baku yang digunakan untuk produksi asap cair berbedaakan mempengaruhi kualitas asap cair. Perbedaan tersebut karena komposisi ligniselulosa yang berbeda pada setiap bahan baku. Komponen lignoselulosa ini yang didekomposisi melalui proses pirolisis menjadi asap cair. Bahan baku lokal yang digunakanadalah: serbuk gergaji, tempurung kelapa, batang mangrove, ranting cengkeh, ranting pala, tempurung kelapa, batang pohong kelapa, batang pohon kenari dan tempurung kenari.Produksi asap cair dengan suhu pirolisis 410ï‚°C selama 100 menit. Pengamatan yang dilakukan yaitu: rendemen, kadar fenol, karbonil, asam, pH dan Bj. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen tertinggi setelah tempurung kelapa adalah tempurung kenari dan ranting cengkeh. Kadar fenol tertinggi setelah tempurung kelapa adalah ranting cengkeh dan batang pohon kelapa. Kadar karbonil terbaik adalah batang mangrove, kemudian ranting cengkeh dan batang pohon kelapa. Kadar asam asetat tertinggi adalah ranting cengkeh, lalu tempurung kenari. Berdasarkan hasil dan pembahasan maka disimpulkan bahwa asap cair yang terbaik adalah asap cair yang diproduksi dari rating cengkeh.

Keywords


Produksi, kualitas, asap cair, berbagai bahan baku

Full Text:

PDF

References


AOAC. (1995).Official Methods of Analyses, 16 ed, Association of Official Analytical Chemists, Washington, D.C.

Darmadji. P. (1996). Aktivitas antibakteri asap cair yang diproduksi dari berbagai macam limbah pertanian. Agritech. 16 : 19-22

Darmadji, P., Oramahi,H, A., Haryadi, dan ArmunantoR.(2000). Optimasi produksi dan sifat fungsional asap kayu karet, Agritech, 20 : 147-155. Estrada, M. R., Boyle, E. A. E.,and MarsdenJ. L. (1998). Liquid smoke effects on Escherichia coli O 157: H7 and its antioxidant properties in beef products. J. Food Sci., 63 : 159-153.

Girard, J.P.(1992). Smoking in Technology of Meat and Meat Product. Ellis Horwood, New York.

Hamm, R.,L. (1977). Analysis of smoke and smoke food, Pure and Appl, Chem., Pergamon Press. 949 : 1655-1666.

Indah Rodianawati. (2012).Komposisi Kimia Asap Cair Tempurung Biji Nyamplung (Calophyllum inophyllum Linn). Seminar Nasional Inovasi Teknologi Proses dan Produk Berbasis Sumber Daya Alam Indonesia dan Pelatihan Keselamatan Industri Kimia, Universitas Diponegoro, Semarang.

Kadir, S., Darmadji, P., Hidayat, C., dan Supriyadi. (2010). Fraksinasi dan indentifkasi senyawa volatil pada asap cair tempurung kelapa hibrida, Agritech. 30 : 57-67.

Luck, E., and Jager, M. (1995). Antimicrobial Food Additivies ; Characteristics, Uses, Effect, 2nd Revised and Enlarged, Springer, Berlin.

Maga, J. A. (1987). Smoke in Food Processing. CRC, Press, Inc Boca Raton, Florida

Tranggono, Suhardi, B., Setiadji, Supranto, Darmadji, P., dan Sudarmanto. (1996). Identifikasi asap cair dari berbagai jenis kayu dan tempurung kelapa. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan I (2) : 15-24.

Yusnaini. (2009). Kajian Awal Potensi Tempurung Kenari Sebagai Bahan Baku Produksi Asap Cair. Laporan Penelitian Mandiri. Universitas Khairun, Ternate.

Yusnaini, Soeparno, Suryanto, E., dan Armunanto,R. (2012).Aktivitas antibakteri asap cair tempurung kenari. Cannarium (14) 1 : 111-119.

Yusnaini, Soeparno, Suryanto, E., dan Armunanto,R. (2012).Physical, chemical and sensory properties of kenari (canariunindicum L,) Shell liquid smoke-immersed-beef on different level of dilution. J. Indonesian Trop. Anim. Agric. (37) 1 : 27 – 33.

Yusnaini, Soeparno, Suryanto, E., dan Armunanto,R. (2013). Kajian Karakteristik Asap CAir Tempurung Kenari (Canarium inducim L.) sebagai pengambang Flavor. Disertasi. Program Pascasarjana, Fakultas Peternakan, Univeristas Gadjah Mada, Yogyakarta.




License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0