ANALISIS CITRININ, LOVASTATIN, DAN PIGMEN PADA ANGKAK HASIL FERMENTASI BERAS IR 42 DENGAN MONASCUS PURPUREUS HASIL MUTAGENESIS ETIDIUM BROMIDA

Evi Triana, Titin Yulinery, Novik Nurhidayat

Abstract


Monascus purpureus adalah kapang yang telah lama dikenal dan digunakan untuk membuat angkak. Angkak merupakan hasil fermentasi beras oleh M. purpureus. Karena kandungan pigmen dan senyawa-senyawa aktif, terutama lovastatin, angkak banyak dimanfaatkan sebagai bahan pewarna makanan dan obat. Namun kandungan citrinin yang bersifat toksik sebagai salah satu produk metabolitnya, dapat menjadi faktor pembatas. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk menurunkan kadar citrinin sekaligus meningkatkan kadar pigmen dan lovastatin pada angkak dengan cara mutagenesis menggunakan etidium bromida (EtBr). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan etidium bromida dapat menghasilkan kadar lovastatin dan pigmen yang lebih tinggi serta kadar citrinin yang rendah dibandingkan tanpa mutagenesis. Seleksi terhadap potensi isolat mutan mendapatkan mutan Monascus purpureus As Eb K yang potensial untuk dikembangkan dalam pembuatan angkak karena mengandung kadar citrinin yang sangat rendah, yaitu 0,0001% dan kadar lovastatin relatif tinggi sebesar 0,892%, serta pigmen merah 0,6175%, dan pigmen kuning 0,613%. Oleh karena itu diharapkan isolat ini dapat dikembangkan untuk menghasilkan angkak yang efektif sebagai pewarna dan bahan obat alternatif yang aman.

Keywords


citrinin, lovastatin, Monascus purpureus, etidium bromide

Full Text:

PDF

References


Brown, M.S. and Goldstein, J.L. (1991). Drugs Used in The Treatment of

Hiperlipoproteinemia: Pharmacological basis of therapeutics, Ed.8th. New York:

Mc.Graw Hill Book.

Dominguez-Espinoza R. and Webb, C. (2003). Submerge fermentation in wheat

substrates for production of Monascus pigments. World Journal of Microbiology

and Biotechnology, 19, 329-336.

Gusnimar, 2003. Teknik analisis kadar amilosa dalamberas. Buletin Teknik Pertanian,

(2). 41

Grundy, S.M. 1991. Multifactorial etiology of hipercholesterolemia: implication for

prevention of coronary heart disease. Arteriosclerosis and Thrombosis, 11. 1619 –

Heber, D., Yip, I., and Ashley, J.M. (1999). Cholesterol-lowering Effects of a

proprietary Chinese Red-Yeast-Rice Dietary Supplement. Am. J. Clin. Nutr, 69.

-236.

Kasim, E., Kurniawati, Y., and Nurhidayat, N. (2006). Pemanfaatan isolat lokal

Monascus purpureus untuk menurunkan kolesterol darah pada tikus putih galur

Sprangue Dawley. Biodiversitas, 7(2). 122-124.

Pattanagul P, Pinthong, R., Phianmongkhol, and Leksawasdi, N. (2007). Review of

angkak production (Monascus purpureus). Chiang Mai J. Sci, 34(3). 319-328.

Reha, D., Kabelác, M., Ryjácek, F., Sponer, J., Sponer, J.E., Elstner, M., Suhai, S., and

Hobza, P. (2003) Intercalators. 1. Nature of stacking interactions between

intercalators (ethidium, daunomycin, ellipticine, and 4′,6-diaminide-2-phenylindole)

and DNA base pairs. Ab initio quantum chemical, density functional theory, and

empirical potential study. J. Am. Chem. Soc, 124. 3366-76

Shimizu T, Kinoshita, H., Ishihara, S., Sakai, K., Nagai, S., and Nihira, T. 2005.

Polyketide synthetase gene responsible for citrinin biosynthesis in Monascus

purpureus. Applied and Enviromental Microbiology, 71(7). 3453-3457.

Takemoto, M., Node, K., Nakagami, H., Liao, Y., Grimm, M., Takemoto, Y., Kitakaze,

M., and Liao, J.K. (2001). Statin as antioxidant therapy for preventing cardiac

myocyte hypertrophy. J. Clin. Invest, 100. 1429-1437.




License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0