ANALISIS DAERAH RAWAN LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANBALAGAN DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DI DESA MARGAMUKTI, KECAMATAN PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT

Rian Amukti, Noor Fauzi Isniarno, Indra Karna Wijaksana

Abstract


Penelitian tentang kerawanan longsor di daerah Pangalengan telah dilakukan dengan menggunakan metode Anbalagan. Pada penelitian ini ada lima faktor yang akan diperhitungkan dalam pengkelasan Landslide Hazard Evaluation Factor (LHEF) yaitu litologi, kemiringan lereng, relief relatif, tutupan lahan, dan kebasahan lahan. Kelima faktor ini dijumlahkan untuk mendapatkan nilai Total Estimated Hazard (TEHD), Nilai TEHD inilah yang selanjutnya dikelaskan menjadi daerah kerawanan longsoran. Hasil penelitian ini mendapatkan luas zona kerawanan longsor yang dibagi beberapa kelas yaitu low zone 0,25 km2, moderate zone 17,1 km2 dan high zone 6,2 km2.


Keywords


Longsor, Kemiringan lereng, LHEF, TEHD

Full Text:

PDF

References


Anbalagan. (1992). Landslide hazard evaluation and zonation mapping in mountainous terrain. Eng. Geol, 32, 263-277.

Amukti, Mildan, Dinata, Isniarno, and Wijaksana. (2017). Identifikasi Kerentanan Longsor Daerah Pangalengan Dengan Metode Slope Morphology . Journal of Physical Science and Engineering, 1-6.

Rustaman, D. R. (2009). Peta Kerawanan Longsoran Dengan Menggunakan Metode Anbalagan dan Sistem Informasi Geografi : Studi Kasus Di Bagian Barat Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Bandung: ITB.




License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0