PENGUKURAN PERILAKU SEHAT PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II (STUDI PADA PASIEN PROLANIS BPJS KESEHATAN KOTA BANDUNG)

Stephani Raihana Hamdan, Indri Utami Sumaryanti, Fanni Putri Diantina

Abstract


Jawa Barat menempati posisi pertama jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM) Tipe II. Kota Bandung sebagai ibu kota Jawa Barat merupakan kota representatif yang mewakili Jawa Barat dengan jumlah penduduk terpadat. Diabetes adalah penyakit kronis yang memiliki efek jangka panjang yang sangat membahayakan jiwa namun efeknya dapat dikendalikan melalui pola hidup yang sehat, sehungga pasien diabetes masih dapat merasakan kualitas hidup yang baik. Di Indonesia, program yang diluncurkan pemerintah untuk mengelola penyakit Diabetes Mellitus adalah melalui BPJS Kesehatan yaitu Program Pengelolaan Penyakit Kronis atau disingkat Prolanis. Program ini mendorong peserta dapat menjalani pola hidup sehat yang dikelola oleh pasien itu sendiri, dalam hal ini merupakan program manajemen diri. Penelusuran awal tim peneliti, diperoleh data bahwa para pasien DM Tipe 2 mengalami berbagai kendala psikologis dalam menjalani program Diabetes Mellitus yang dianjurkan Prolanis. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengukur perilaku pasien Prolanis Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam menjalani pola hidup sehat. Tujuan penelitian secara umum untuk membuat alat ukur mengenai perilaku  pasien Prolanis Diabetes Mellitus dalam menjalani self-management programme di Kota Bandung. Hasil penelitian ini adalah berupa alat ukur angket dan wawancara mengenai perilaku pasien Prolanis Diabetes Mellitus Tipe 2 dalam menjalani program pola hidup sehat, yaitu perilaku dalam mengikuti pemeriksaan medis rutin, mengkonsumsi pengobatan yang diberikan dokter, menjalani pola makan sesuai anjuran gizi bagi pasien diabetes dan melakukan pola olahraga serta pola istirahat yang tetapkan secara rutin bagi pasien Diabetes Mellitus. 


Keywords


Program manajemen diri, diabetes mellitus tipe 2, perilaku pasien diabetes.

Full Text:

PDF

References


BPJS Kesehatan. (2015). Kelola Penyakit Kronis Bersama BPJS Kesehatan. (online)

(http://www.kompasiana.com/infobpjskesehatan/kelola-penyakit-kronis-bersama-bpjs-kesehatan_54f7872ca33311a3738b466d / diakses 14 November 2016.

Herdiana, Imam. (2015). 7 Puskesmas Bandung disiapkan khusus layani sakit kronis. (https://www.merdeka.com/sehat/7-puskesmas-bandung-disiapkan-khusus-layani-sakit-kronis.html) diakes 2 November 2016

Goh, S GK. (2015). Evolution of diabetes management in the 21st century : The contribution of quality of life measurement in Asians. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition Vol 24 (2) pp. 190-198.

Masharani, U. (2008). Diabetes Demistified. USA : Mc Graw Hill

Nicolucci, A, Kovacs, B.K, Holt, RI, Comaschi M, Hermanns, N., Ishii J, Kokoszka A, Pouwer,

F., Skovlund SE, Stuckey H, Tarkun I, Vallis, M, Wens, J, Peyrot, M. (2013). Diabetes

Attitudes, Wishes and Needs second Study (DAWN 2TM) : cross national benchmarking

of diabetes-related psychosocial outcomes for people with diabetes. Diabetic Medicine :

A Journal of The British Diabetic Association [Diabet Med] Jul. Vol 30 (7) pp. 767-77

. DOI : 10.1111/dme.12245.

Sircar, J. (2010). Patients’s concepts and attitudes about diabetes. Journal of Diabetes and its Complications. Vol 24 (6) pp. 398- 403. DOI : 10.1016/j.diacomp.2009.07.004

Taylor, ES. (2015) . Health Psychology (9th edition). New York : Mc Graw Hill

Tim Penulis. (2014). Panduan Praktis PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis).

Jakarta : BPJS Kesehatan (online) (http://bpjskesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/06-PROLANIS.pdf. / 2 November 2016