EFEK PEMBERIAN EKSTRAK JAMUR KUPING HITAM TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH SECARA IN VIVO

Sri Peni Fitrianingsih, Lanny Mulqie, Yani Lukmayani, Mira Liana

Abstract


Jamur kuping hitam (Auricularia polytricha (Mont.) Sacc.) merupakan salah satu jenis jamur yang dapat dikonsumsi yang telah diketahui memiliki efek farmakologi. Kandungan polisakarida berupa serat yang tinggi dalam jamur kuping hitam dapat berguna mencegah peningkatan kadar glukosa darah setelah makan. Penelitian ini bertujuan menguji efek penurunan kadar glukosa darah mencit Swiss Webster jantan dengan metode toleransi glukosa oral. Parameter yang dinilai adalah perubahan kadar glukosa darah yang diukur dengan alat glukometer setiap 30 menit selama 2 jam setelah pemberian larutan glukosa oral dosis 195 mg/20 g BB. Data dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dengan uji lanjut LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jamur kuping hitam dosis 60 mg/20g BB memiliki efek antihiperglikemia (menurunkan kadar glukosa darah mencit) dan berbeda bermakna secara statistik (p<0,1) dibandingkan kelompok kontrol.

Keywords


jamur kuping hitam, kadar glukosa darah

Full Text:

PDF

References


Afiukwa CA, Ugwu, Okechukwu PC, Ebenyi LN, Oketa HA, Idenyi JN, Ossai EC. Phytochemical Analysis of Two Wild Edible Mushrooms, Auricularia Polytricha and Pleurotus, Common in Ohaukwu Area of Ebonyi State, Nigeria.Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences.Ebonyi State University and University of Nigeria Nsukka. Nigeria; 2013 Depkes RI. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus.Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta; 2005 Djarijah NM, Djarijah AS. Budidaya Jamur Kuping. Kanisius (Anggota IKAPI).Yogyakarta; 2001 Irawati D, Hayashi C, Takashima Y. Cultivation of The Edible Mushroom Auricularia polytricha using Sawdustbased Substrate Made of Three Indonesian Commercial

Plantation Species, Falcataria moluccana, Shorea sp, and Tectona grandis.Micología Aplicada International. México. 2012;Vol. 24(2) Katzung BG. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10.Buku Kedokteran EGC. Jakarta; 2007 Kementrian Kehutanan. Sukses bersama Jamur Kayu.Kementrian Kehutanan Pusat Pengembangan Penyuluhan Kehutanan Badan Penyuluhan Pengembangan SDM Kehutanan. Jakarta; 2012 Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI. Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Mellitus di Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang. 2009. (http://www.depkes.go.id/article/view/414/tahun-2030-prevalensi-diabetes-melitusdi-indonesia-mencapai-213-juta-orang.html) diunduh 24 November 2014. Mengyao Y, Xiaoyan X, Yuan Q, Xia L, Zhirong Y, Linyong Z. Isolation of Anti-tumor Polysaccharide from Auricularia polytricha (Jew's waer) and Its Effect on Machrophage Activation.Eur Food Res Technol Chengdu.China; 2009 Ni-Jung Wu, Fu-Jing Chiou,Yih-Ming Weng, Zer-Ran Yu, Be-Jen Wang. In vitro Hypoglicemic Effect of Hot Water Extract from Auricularia polytricha (Wood Ear Mushroom). International Journal Food Science and Nutrition. Taiwan ROC. 2014; Vol. 65 (4) Price SA, Lorraine MW. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Buku Kedokteran. Jakarta; 2005 Ruhe RC. Roger B. Use of Antioxidant Nutrient in The Prevention and Treatment of Type 2 Diabetes. Journal of the American College of Nutrition. California. 2001; Vol. 20 (5) Stamets P. Growing Gourmet and Medicinal Mushrooms. Hong Kong. Ten Speed Press.; 1993 Widiowati W. Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes. JKM. 2008; Vol. 7 (2) Wijayakusuma H. Atasi Kanker Dengan Tanaman Obat.Puspa Swara. Anggota IKAPI. Jakarta; 2005 World Health Organization (WHO). Definition and Diagnosis of Diabetes Mellitus and Intermediate Hyperglycemia. Report of WHO. Library Cataloguing. Geneva. Switzerland; 2006