HUBUNGAN ANTARA KOMPLIKASI KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B KABUPATEN SUBANG

Mulyanti Mulyanti

Abstract


Komplikasi kehamilan merupakan salah satu faktor penyebab kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Komplikasi kehamilan adalah penyebab BBLR dari faktor ibu. Komplikasi kehamilan yang dapat terjadi antara lain preeklamsi, eklamsi, plasenta previa, dan anemia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara komplikasi kehamilan dan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Kabupaten Subang. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel silang, dan analisis dilakukan dengan Chi-Square test. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa dari 4.665 orang ibu bersalin terdapat 773 orang ibu bersalin yang mengalami komplikasi kehamilan. Dari 773 ibu bersalin dengan komplikasi tersebut terdapat 29,24% (226) orang ibu bersalin yang melahirkan bayi dengan BBLR, sedangkan untuk ibu bersalin yang bayinya tidak mengalami BBLR sebanyak 70,76% (547) orang. Dari 773 ibu bersalin terdapat 64,29% (497) orang dengan preeklamsi, eklamsi sebanyak 5,83% (45) orang, plasenta previa sebanyak 28,20% (218) orang, kejadian anemia sebanyak 1,68% (13) orang. Didapatkan hasil bahwa hubungan antara komplikasi kehamilan dengan kejadian BBLR bermakna dengan α = 0,05, sedangkan untuk derajat asosiasi antara komplikasi kehamilan dengan kejadian BBLR adalah lemah.

Keywords


Komplikasi kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR)

Full Text:

PDF

References


Amir I, Rosiswatno R, Kaban RK. Penatalaksanaan bayi berat lahir rendah dalam kongres nasional VIII perinasia dan simposium internasional. Medan: 2003; 18-23.

Andonotopo W. Thohar MA. Kurang Gizi pada Ibu Hamil – Ancaman pada Janin; 2008. [0nline]. Tersedia: http // www. google. com. (8 Maret 2008)

Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, et al. Obstetri williams. Edisi 21. Jakarta: EGC.698–704; 2006.

Creasasy RK, Resnik R. Intrauterin growth restiction. In: Creasasy RK, Resnik R. Maternal Fetal Medicine 5 Edition. Ohio. IAMS J.D ed Saunders: 28,495.

Departemen kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan indonesia 2000.Jakarta: Depkes RI.26-38; 2001.

Depkes RI. Pelatihan pelayanan obstetri neonatal essensial dasar. Jakarta: 2005; 5-6.

Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat. Modul manajemen BBLR untuk bidan desa. Jakarta :Depkes RI. 2006; 18-21.

Litbang. Angka Kematian Ibu dan Bayi; 2008. [Online]. Tersedia: http//digilib.Litbang depts.go.id (16 Januari 2009)

Oxorn H. Dismaturisasi janin dan retardasi pertumbuhan intrauterin. Dalam buku: Oxorn H, Fisiologi dan Patologi Persalinan. Jakarta: Yayasan Esensial Medica: 2003; 41.

Syaifuddin, AB. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neontal. Jakarta:YBPSP; 2002; 160,211-12.

USAID Indonesia. Kesehatan bayi baru lahir. Jakarta: . Health Service Program ; 2005; 25-8.

Usman A. Bayi berat lahir rendah. Diktat kuliah perinatologi. Bandung:SMF Ilmu Kesehatan Anak FKUP/RSHS; 2002; 104-12.

Varney H, Kriebs JM, Gegor CL. Buku ajar asuhan kebidanan. Volume 1. Jakarta: EGC; 2003; 641–3.

Wiknjosastro. Ilmu kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. 2002; 281-99.