EFEKTIVITAS PELATIHAN KONSELOR TEMAN SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN MENGENAI HIV/AIDS, SIKAP TERHADAP ODHA DAN SIKAP TERHADAP SEKS PRANIKAH

Sari Zakiah Akmal, Fitri Arlinkasari

Abstract


Kasus HIV/AIDS yang terus meningkat dari segala kalangan, membuat peneliti tertarik untuk menguji efektivitas suatu intervensi yang dapat mengurangi atau mencegah penularan HIV/AIDS. Salah satu kelompok usia yang rentan tersebar HIV/AIDS adalah kelompok remaja dan dewasa muda, terutama melalui hubungan seksual. HIV/AIDS merupakan penyakit yang belum dapat disembuhkan, namun ODHA dapat dibantu untuk dapat hidup dengan lebih layak. Sementara itu, sebagian masyarakat cenderung memiliki penilaian negatif terhadap ODHA sehingga menghambat proses rehabilitasi mereka. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah metode pelatihan konselor sebaya yang dilakukan dapat menyebabkan perubahan pengetahuan mengenai HIV/AIDS, sikap terhadap ODHA, dan sikap terhadap perilaku seks pranikah.Penelitian dilakukan dengan metode quasi eksperimen dengan membandingkan antara pre-test dan post-test serta melihat perbandingan antara kelompok eksperimen (yang mengikuti pelatihan) dan kelompok kontrol.Penelitian ini melibatkan 51 sampel yang terdiri atas 24 sampel kelompok eksperimen dan 27 sampel kelompok kontrol.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan konselor sebaya mengenai HIV/AIDS efektif dalam meningkatkan pengetahuan mengenai HIV/AIDS, namun tidak efektif dalam mengubah sikap terhadap ODHA dan sikap terhadap perilaku seks pranikah.

Keywords


Konselor Sebaya, HIV/AIDS, ODHA, Seks Pranikah

Full Text:

PDF

References


Agha Sohail. An Evaluation of The Effectiveness of a Peer Sexual Health Intervention Among Secondary-Schoo

Carter Wendy Y. Attitude toward pre-marital sex, non-marital child bearing, cohabitation and marriage among blacks and whites. Center of Demography and Echology University of Wisconsin-Madison; 2002

Eriksson Lieve, Grundin Rebecka D. Nursing Students Knowledge and Attitudes Towards People With HIV/AIDS. The Red Cross University College; 2010

Espada Jose P, et al. Effectiveness of A School HIV/AIDS Prevention Program for Spanish Adolescents. AIDS Education and Prevention. 2012; 24(6): 500 – 13.

Harris GE, Larsen D. HIV peer counseling and the development of hope: perspectives from peer counselors and peer counseling recipients. AIDS Patient Care STDS. 2007; 21(11):843-60. Diunduh dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18240894

Kebijakan Kesehatan Indonesia. BKKBN: Seks Bebas Kini Masalah Utama Remaja Indonesia. Diunduh pada 29 Januari 2014 dari http://kebijakankesehatanindonesia.net/component/content/article/73-berita/1233-bkkbn-seks-bebas-kini-masalah-utama-remaja-indonesia.html

Kumar Anil, Tiwari VK. Knowledge, Attitude and Behavior Towards Pre-Marital Sex: A Study Among Youths From Two City-Slums in India. Health and Population-Prespectives and Isuues. 2003; 26 (4): 126-34.

Muninjaya, Gde AA. AIDS di Indonesia: Masalah dan Kebijakan Penanggulangannya. Jakarta: EGC; 1998

Olubunmi Adejumo G. Impact of Family Type on Involvement of Adolescents in Pre-marital Sex. International Journal of Psychology and Counseling. 2011 Vol.3 (1): 15 – 9.

Penyebaran AIDS di Indonesia Tercepat di Asia, (2013, Februari). Diunduh pada Desember, 11, 2013 dari http://lampost.co/berita/penyebaran-aids-di-indonesia-tercepat-di-asia-

Perempuan dan Anak Rentan HIV/AIDS (2012, Desember) Diunduh pada Desember 11, 2013 dari http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/2012/12/121130_hiv_aids.shtml

Population Council. Peer Education and HIV/AIDS: Past Experience, Future Directions. Diunduh dari http://www.popcouncil.org/pdfs/peer_ed.pdf

Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta; 2013

United Nations Population Fund. Promoting Helthier Behavior: Peer Education and Peer Counseling. 2003. Diunduh dari https://www.unfpa.org/swp/2003/english/ch4/page3.htm