RISK BEHAVIORS AMONG ADOLESCENTS IN THE FISHERMAN VILLAGE (CASE STUDY IN ERETAN KULON SUBDISTRICT, INDRAMAYU)

Nilla Sari Dewi Iustitiani, Clara R.P. Ajisuksmo

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk melihat perilaku berisiko pada remaja yang ada di Desa Eretan Kulon, Indramayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method yang menggabungkan pendekatan kuantitatif berupa survei dan juga kualitatif berupa FGD dan wawancara. Responden dari penelitian ini sebanyak 185 remaja, yang terdiri dari 81 remaja laki-laki dan 104 remaja perempuan. Hasil dari penelitian ini yaitu pada remaja laki-laki perilaku berisiko yang paling banyak muncul adalah merokok (lk=27; 33,33%), berkelahi fisik (lk=13; 16,05%) dan minum-minuman yang mengandung alkohol (lk=12; 14,81%). Perilaku berisiko pada remaja perempuan paling banyak adalah minum-minuman yang mengandung alkohol (pr=2; 1,92%). Sebanyak 5 remaja (2,70%) sudah pernah melakukan hubungan seksual. Perilaku seksual sebelum menikah cenderung mendapatkan pembiaran dari orang tua dan lingkungan sekitar. Terkait dengan penggunaan narkoba, walaupun sedikit tetapi terdapat 13 orang (7,03%) yang pernah mencoba narkoba. Secara jumlah, remaja laki-laki lebih banyak yang pernah menggunakan narkoba dibandingkan remaja perempuan (lk=9, 11,11%, pr=4, 3,85%). Jenis obat-obatan yang banyak digunakan adalah ganja, rokok, dan obatan-obatan yang dijual bebas di warung-warung, seperti dextro, komix, dll.


Keywords


Perilaku Berisiko, Remaja, Nelayan

Full Text:

PDF

References


Ajisuksmo, C.R.P. & Iustitiani, N.S.D. 2017. Laporan Baseline Study : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Masyarakat yang Menjadi Dampingan PT PHE ONWJ di Desa Eretan Kulon, Indramayu. Jakarta : PKPM Unika Atma Jaya.

Aroma, I.S., & Suminar, D.R. 2012. Hubungan Antara Tingkat Kontrol Diri Dengan Kecenderungan Perilaku Kenakalan Remaja. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 1(02), 1-6.

Chappel, C.L. 2005. Self-Control, Peer Relations, and Delinquency. Justice Quarterly, 22(1), 89-106.

Dekovic, M. 1999. Risk and Protective Factors in the Development of Problem Behavior During Adolescence. Journal of Youth and Adolescence, 28(6), 667-685.

Departemen Kesehatan RI, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI, Departemen Pendidikan Nasional RI, dkk. 2005. Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi di Indonesia.

Hakim, M.A., Thontowi, H.B., Yuniarti, K.W., Kim, U. 2012. The Basis of Children’s Trust Towards Their Parents in Java, ngemong: Indigenous Psychological Analysis. International Journal of Research Studies in Psychology, 1(2), 3-16.

Hidayangsih, P.S., Tjandrarini, D. H., Mubasyiroh, R., & Supanni. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Berisiko Remaja Di Kota Makassar Tahun 2009. Buletin Penelitian. Kesehatan, 39(2), 88 – 98.

Lestary, H. & Sugiharti. 2011. Perilaku Berisiko Remaja di Indonesia Menurut Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) Tahun 2007. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 1(3), 136-144.

Papalia, D.E., Olds, S., & Feldman, R. 1995. Human Development (11th Ed.). New York: MacGrow-Hill.

Santrock, J.W. 2003. Child Development: An Introduction (10th Ed.). New York: MacGrow-Hill.

Smet, B., Maes, L., Clercq, L.D., dkk. 1999. Determinants of smoking behaviour among adolescents in Semarang, Indonesia. Tobacco Control, 8, 186–191.

Sugiatno, W. 2002. Analisis Perilaku Seksual Nelayan Remaja di Kelurahan Belimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur. [Skripsi]. Diakses pada tanggal 28 Agustus 2017 dari https://core.ac.uk/display/32350152

Sulistiyowati, N. & Senewe, F.P. 2010. Pola Pencarian Pengobatan dan Perilaku Berisiko Remaja di Indonesia (Analisis Lanjut Data Riskesdas 2007). Jurnal Ekologi Kesehatan, 9(4), 1347-1356.

Wahyuni, D. & Rahmadewi. 2011. Kajian Profil Penduduk Remaja (10-24 tahun): Ada Apa dengan Remaja?. Policy Brief Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan BKKN, 1(6), 1-4.

Panel on High-Risk Youth. 1993. Losing Generations: Adolescents in High-Risk Settings. Washington, D.C: National Academy Press.